Pertemuan Haru Penyintas Bom Bali dan Umar Patek di Launching Ramu Kopi

Pertemuan Haru Penyintas Bom Bali dan Umar Patek di Launching Ramu Kopi

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 04 Jun 2025 10:00 WIB
Penyintas Bom Bali I Chusnul bertemu Umar Patek
Penyintas Bom Bali I Chusnul bertemu Umar Patek (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Momen launching Ramu Kopi oleh Umar Patek diiringi momen haru. Penyintas Bom Bali I Chusnul Chotimah akhirnya berkesempatan berbincang banyak dengan Umar yang merupakan salah satu dalang dalam peristiwa pilu 2002.

Chusnul datang dari Sidoarjo untuk memberikan ucapan selamat secara langsung kepada Umar yang telah memulai hidup baru dengan bisnis kopinya.

"Alhamdulillah bapak sekarang sudah jadi orang yang baik. Saya berharap kalau bapak dan eks napiter lain sukses, tolonglah intip sedikit kehidupan kami (para penyintas bom dan keluarga)," ungkap Chusnul saat Launching Ramu Kopi di Hedon Estate, Selasa (3/6/2025) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski sebelumnya Chusnul mengaku sempat bertemu Umar di beberapa kesempatan, akan tetapi pertemuan kali ini berbeda.

"Ini momen tepat ada Pak Umar Patek karena saya sendiri tahun 2012 atau 2011 saya didatangkan ke Jakarta beliau cuma bilang 'maaf' gitu saja. Makanya tadi saya ungkap ke beliau, masih ingat saya pak waktu kami didatangkan bersama Densus bapak cuma bilang maaf," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Chusnul mengaku sebelumnya ia dan mendiang suami tak dapat memaafkan para pelaku bom. Bahkan, suaminya sempat berniatan untuk membakar rumah pelaku Bom Bali Ali Imron.

Namun, ia akhirnya bisa memaafkan para pelaku bom, termasuk Umar usai dirinya mendapatkan pendampingan dari BNPT hingga LPSK.

"Begitu di akhir 2017-2018 awal ada LPSK, BNPT itu yang memberikan pengertian ke kami. Nah dengan hadirnya negara itu kami merasakan, kalau hidup kami itu meskipun sudah istilahnya jatuh, berputar 360 derajat, negara hadir dan memberi bantuan," ungkapnya.

Dengan hadirnya Ramu Kopi, ia berharap Umar benar-benar menunjukkan bahwa dirinya telah bertaubat dan ingin kembali di tengah masyarakat.

"Saya sangat harapkan dari kata maaf tidak hanya ucapan. Tapi adanya pembuktian," katanya.

Ia pun berharap usaha Ramu Kopi Umar berjalan dengan sukses dan bisa membantu keluarga para penyintas untuk bertahan hidup. Bukan hanya membantu semata dalam aspek materiil.

"Bukan diminta uang, tidak. Kalau ada mantan napiter sukses berhasil setidaknya anak-anak kami yang kesusahan mencari lowongan pekerjaan, minta bantuan mereka dikasih pekerjaan buat anak-anak kami," bebernya.

Sementara, Umar Patek mendengar ungkapan dari Chusnul yang mewakili para penyintas Bom Bali I dengan haru. Ia bertekad bahwa sebagian hasil penjualan kopinya akan didedikasikan untuk membantu keluarga penyintas Bom Bali, sekaligus mengajak pihak keluarga untuk berkolaborasi.

"Saya sudah berusaha untuk seperti itu nantinya. Dan saya sudah berbincang juga dengan Dokter David untuk nantinya juga mengarah ke situ," kata Umar.

Sebelumnya, Umar telah memperkenalkan kopi racikannya yang diberi nama "Ramu Kopi" ke publik. Jika dulu ia dikenal karena merakit bom, kini ia kembali di tengah masyarakat dan berharap bisa diterima lewat kopi khasnya.

Ada beberapa jenis kopi yang dibuatnya yakni signature, arabika ijen, robusta, dan rempah.

"Saya dulu dikenal karena hal yang menyakitkan dunia, kini (saya) meramu rasa menyeduh damai. Rasa pahit itu dulu menghancurkan, sekarang pahit ini menyembuhkan (lewat kopi)," ujar Umar.

Umar mengungkapkan, Ramu berasal dari namanya yang dibalik. Ia menyebut bahwa melalui kopi ini, ia ingin memulai jalan hidupnya yang baru.

"Ramu, kalau dibalik itu Umar. Ini bukan sekedar kopi, ini tentang perubahan memilih hidup baru," tuturnya.

Dirinya menceritakan kilas balik memulai usaha kopi yang bermula dari tawaran drg. David Andreasmito, owner Hedon Estate usai ia keluar dari Lapas Porong 7 Desember 2022.

"(Saat bertemu) beliau selalu menawarkan saya, menyodorkan ini uang. Saya tolak, saya gak mau. Bukan ini yang saya butuhkan, tapi kerja yang saya butuhkan. Sampai akhirnya pada saat beliau hadir datang ke rumah saya dan saya suguhi kopi, di situlah beliau merasa suka. Dan akhirnya menyuruh saya coba buatkan kopi yang seperti ini," bebernya.

Dari sanalah, David menawarkan Umar untuk membuka bisnis kopi.

"drg. David menawarkan kamu jual kopi seperti ini ke kafe saya. Karena kafe saya punya pelanggan. Jadi Umar dulu meramu bom, sekarang meramu kopi," katanya.

Umar pun mendapat dukungan dari banyak pihak. Saat launching kopinya sejumlah tokoh turut hadir seperti eks Pimpinan Kepala Densus 88 Antiteror Polri Komjen Pol Marthinus Hukom yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Bupati Sidoarjo Subandi, dan sejumlah toko lainnya.




(auh/hil)


Hide Ads