Lezat dan gurihnya Bubur Muhdor yang selalu hadir di setiap jelang berbuka puasa selama Ramadan di Bumi Wali Tuban membuat ratusan orang rela mengantre dan berdesak-desakan. Bubur yang disajikan gratis ini menjadi menu takjil andalan bagi umat Muslim di Tuban.
Untuk mendapatkan bubur ini puluhan warga sudah mengantre sejak sebelum bubur itu matang. Mereka yang menjalankan ibadah puasa berbondong-bondong datang membawa panci, timba, dan ember dan mengantre dengan tertib sejak sekitar 16.00 WIB.
Bubur Muhdor menjadi salah satu takjil yang dicari saat Ramadan. Sejak pertama kali dibuat hingga sekarang, Bubur Muhdor tidak pernah sepi peminat yang rata-rata merupakan warga Tuban dan beberapa pengunjung atau peziarah di dari luar kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaffi (10), warga Kelurahan Kutorejo, Tuban mengaku setiap sore datang ke Masjid Muhdor untuk mengantre bubur ala timur tengah ini. Dia mengatakan bahwa rasa Bubur Muhdor tidak pernah mengecewakan.
"Rasa Bubur Muhdor enak. Ada rasa daging kambing gule. Setiap bulan Ramadan pasti ke sini untuk ikut mengantre Bubur Muhdor," kata Kahfi kepada detikJatim, Senin (3/3).
![]() |
Untuk membuat bubur muhdor dibutuhkan waktu antara 2 hingga 3 jam dengan berbagai bahan. Di antaranya beras 50 kg, santan kelapa, daging kambing, dan yang menjadikan rasanya berbeda yakni dicampur dengan rempah-rempah khas Tmur Tengah.
"Bubur Muhdor sudah ada sejak tahun 1937 dan diwariskan turun temurun hingga sekarang," kata Alwi Ba'agil, remaja Masjid Muhdor.
Makanan ini pertama kali dibuat tokoh terkemuka keturunan Arab, yakni Syeikh Habib Abdul Qodir bin Alwi Assegaf. Adapun tujuan dibuatnya bubur ini adalah untuk menyiasati krisis pangan berkepanjangan pada masa penjajahan Belanda.
"Sejarahnya bubur muhdor ini dimulai dari 1937. Dulu kalau mau buat bubur ini harus iuran tidak seperti sekarang. Sudah ada investornya. Bahan bakarnya pun berbeda antara dulu dan sekarang, kalau dulu pakai kayu bakar sekarang sudah pakai elpiji," kata Alwi Ba'agil.
Sejak awal Bubur Muhdor ini dibuat untuk warga yang kurang mampu. Namun seiring berjalanannya waktu peminat bubur ala timur tengah ini sangat banyak sehingga bubur ini dibuat setiap Ramadan di Masjid Muhdor di Kelurahan Kutorejo, Tuban.
"Di sini yang spesial bumbunya yaitu bumbu khas Timur Tengah dan sekali produksi bisa mencapai 50 kilogram. Ini sangat enak dikonsumsi ketika buka puasa atau sehabis Salat Tarawih. Selama Ramadan selalu dibagikan gratis," kata Alwi.
(dpe/iwd)