Di pusat Kota Surabaya, tepatnya di Jalan Tunjungan, terdapat kuliner martabak mie yang viral di TikTok. Jajanan ini bernama Martabak Mak Ndut, berlokasi di dalam parkiran di antara Fork Surabaya dan Espessia Es Potong Singapore.
Martabak asal Madura ini sudah berdiri sejak tahun 2019. Di sini, pengunjung bisa mencicipi beraneka macam menu, di antaranya bihun ori, usus, wortel daging, bihun tetelan hingga bihun usus.
Kemudian, ada menu spesial dengan adonan kuning yang disiramkan saat menggoreng martabak mie. Menu ini disebut menu lempengan kuning. Semua menu bisa ditambahkan adonan ini yang membuat cita rasanya makin gurih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Martabak Mak Ndut juga menyajikan menu martabak telur lho. Ada maklur bihun, maklur bihun usus, maklur bihun tetelan dan maklur bihun usus tetelan.
Reporter detikJatim mencoba varian bihun ori, maklur bihun dan bihun tetelan. Saat mencoba, kulit martabak tidak terlalu tebal dan tipis, sehingga renyah dan terasa gurih. Kulit martabak juga sangat pas dinikmati bersama bihun dan tetelan.
Untuk varian original, detikers hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp 3 ribu sampai Rp 6 ribu, lalu varian lempengan kuning Rp 4 ribu hingga Rp 7 ribu. Sedangkan, varian martabak telur dibanderol dengan harga Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu.
"Buka setiap hari dari jam 18.30 WIB sampai 23.00 WIB, setiap hari buka kecuali hari Senin libur. Itu sudah jadwal kita, soalnya kasihan kalau dari luar kota pesan selalu kecelik (terkecoh), jadi kita sudah ada jadwal paten 18.30 WIB itu prepare open sampai 23.00 WIB," kata Eva, penjual Martabak Mak Ndut kepada detikJatim, Kamis (12/9/2024).
![]() |
Eva menyebut, pelanggan ramai pada jam-jam awal buka. Kini, ia telah menetapkan sistem dua kompor untuk operasional dan bisa diisi oleh 2 hingga 3 orang dengan pertimbangan pesanan yang diminta oleh pelanggan.
"Kalau pesenannya masih sehat-sehat aja nominalnya beberapa pcs masih aman, tapi kadangkala pesanannya satu orang 50-100 sudah angkat tangan. Pasti sudah nyiapin dua kompor. Untuk ordernya open 24 jam, tapi jam operasional 18.30 - 23.00 WIB," terangnya.
Pesanan di Martabak Mak Ndut sendiri melalui sistem yang mana pembeli akan menerima pesan WhatsApp ketika pesanan martabak sudah selesai. Setelahnya, pembeli bisa langsung mengambil kepada pegawai yang bertugas.
"Idenya capek dulu ikut budak corporate 8 tahun, daripada ikut orang terus, lebih baik kita usaha sendiri dan pastinya mulai dari 0. Di Jalan Tunjungan ini sebenarnya cabang ketiga, awalnya di Siwalankerto, Plaza Marina sama disini. Kebetulan cabang pertama sudah tidak disewakan tempatnya, dan cabang kedua memang ditutup," urainya.
Lebih lanjut, tempat berjualan martabak ini dulunya tidak sampai memasuki gang, namun berada di depan gang. Lantaran antrean pembeli sampai menutup jalan, penjual memutuskan untuk berpindah tempat lebih ke dalam dan bersebelahan dengan parkiran pengunjung Jalan Tunjungan Plaza itu.
"Jadi kita tempatnya lebih nyaman pedagang nunggu, khawatir pasti apalagi jualan pasti ada naik turunnya. Makanya tiap hari juga live di TikTok, kalau lagi tenang live di TikTok kan jangkauannya luas, kalau di Instagram kan yang join pasti hanya teman-teman yang mem-follow," tegasnya.
![]() |
Selain melakukan promosi melalui media sosial TikTok, Eva juga mengaku selalu meng-update reels dan story di media sosial Instagram setiap harinya untuk mencari pelanggan.
"Harapannya untuk UMKM semoga lancar terus, soalnya yang ikut nggak satu dua orang, semuanya dari tim kita juga berkembang biar lebih baik dan lebih enak ke depannya," tandasnya.
Terkait pembuatan cabang baru, Eva masih belum menginginkan membuka cabang. Namun, ia memilih untuk lebih berfokus mengembangkan satu cabang yang terus digeluti untuk bisa menjadi lebih baik.
Perlu diketahui, Martabak Mak Ndut ini pernah dicoba oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Artis Irfan Hakim lho, detikers tertarik untuk mencobanya?
(irb/hil)