.webp)
Blitar merupakan salah satu kota kecil di Jawa Timur yang terkenal dengan berbagai kuliner khas yang menggugah selera. Salah satu minuman tradisional khas ini adalah Es Pleret.
Umumnya, Es Pleret terdiri dari bola-bola kecil kenyal terbuat dari tepung beras, santan dan disajikan dengan sirup gula merah serta es batu. Pleret yang terbuat dari tepung beras mulanya diolah jadi adonan kemudian dibentuk bulat seperti bakso tanpa isian.
Es Pleret memiliki cita rasa yang manis dan segar. Kenikmatan yang dihadirkan dari kombinasi tekstur kenyal pleret dengan rasa manis dan segar, menjadikannya sebagai minuman favorit banyak orang, terutama saat cuaca panas. Lantas, bagaimana asal usul disebut Es Pleret?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal Usul Es Pleret
Minuman es pleret diketahui telah ada sejak tahun 1987 silam memiliki akar budaya yang kuat di Blitar, Jawa Timur. Nama "Pleret" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "menggulung" atau "menggumpal". Kata tersebut merujuk pada bola-bola kecil kenyal yang menjadi bahan utama dalam minuman ini.
Meskipun popularitasnya terutama tersebar di Blitar, sejarah es pleret mencerminkan kekayaan tradisi kuliner Jawa yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam penyajiannya, Es Pleret disajikan menggunakan gelas berukuran tinggi bening yang membuat pleret berwarna-warninya terlihat.
Dulu Es Pleret biasanya disajikan dalam acara penting, seperti perayaan adat dan upacara keagamaan atau hanya sebagai hidangan penutup yang menyegarkan terutama saat musim panas melanda. Seiring berjalannya waktu, Es Pleret menjadi semakin dikenal oleh masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Blitar.
Ciri Khas Es Pleret
Keunikan Es Pleret terletak pada bahan dasarnya, yaitu tepung beras yang diolah sedemikian rupa hingga membentuk bola-bola kecil kenyal. Proses pembuatannya melibatkan teknik tradisional yang telah dipertahankan selama bertahun-tahun.
Biasanya, pleret dibuat dengan mencampurkan tepung beras dengan air dan santan kemudian dibentuk menjadi bola-bola kecil dan direbus hingga matang. Bola-bola ini kemudian disajikan dengan sirup gula merah manis dan es batu yang menyegarkan.
Selain sebagai minuman sehari-hari, Es Pleret juga seringkali ditemukan di pasar-pasar tradisional atau festival kuliner di Blitar. Popularitasnya yang semakin meningkat membuat minuman ini menjadi ikon kuliner Blitar. Tak heran apabila banyak orang yang tertarik untuk mencoba dan belajar membuatnya sendiri di rumah.
Jika sedang berkunjung ke Blitar dan tertarik untuk mencicipi Es Pleret, coba untuk datang ke kawasan tempat wisata Kebonrojo, Makam Bung Karno, dan Alun-Alun Kota Blitar. Harga yang dijualkan umumnya juga sangat terjangkau hanya sekitar Rp 5.000 saja.
Cara Membuat Es Pleret di Rumah
Bagi detikers yang penasaran dengan cita rasa Es Pleret tidak perlu khawatir karena minuman tradisional ini dapat dibuat sendiri dengan mudah di rumah. Berikut rincian cara pembuatannya:
Bahan-bahan Pleret:
- 175 gram tepung beras
- 1 ½ sendok makan tepung kanji
- 175 ml air
- 1/4 sendok teh garam
Bahan Kuah Pleret:
- 100 gram gula merah
- 250 ml santan
- Garam secukupnya
- 25 gram gula pasir
- 1 lembar daun pandan
Cara Membuat:
- Campur semua bahan untuk membuat sirup. Rebus sambil diaduk hingga mendidih. Dinginkan.
- Pleret: Campur tepung beras, tepung sagu, dan garam. Tuang air hangat sambil diuleni. Bentuk adonan menjadi bulat pipih tapi tengahnya cekung. Rebus dalam air mendidih sampai terapung
- Pleret yang sudah terapung lalu dimasukkan ke dalam sirup.
- Tuang pleret bersama sirup gula, lalu beri santan secukupnya. Tambahkan es batu, sajikan.
Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)
