Klepon Mama Muda atau Mamud lagi viral di media sosial. Pemiliknya membuat jajanan tradisional ini naik level dan masuk mal di Surabaya. Rasanya yang enak, kenyal, dan meletus di mulut menjadi incaran pecinta kuliner.
Keviralan klepon ini sangat terasa di jejaring media sosial Instagram. Video-video yang diunggah akun Instagram @klepon.mamud selalu ramai ditonton hingga jutaan kali. Bahkan, warganet meninggalkan jejak dengan berbagai komentar.
Pemilik Klepon Mamud Cherry Ann Michelle Sutanto mengaku klepon miliknya berbeda dengan yang lain. Berbeda dengan klepon biasanya yang identik dengan jajanan tradisional buatan UMKM, Cherry berusaha membuat klepon menjadi jajanan tradisional next level.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena dari dulu julukan saya mamud, mama muda. Jadi Klepon Mamud. Awalnya karena ngidam klepon. Tapi kalau di Surabaya, jarang nemu klepon yang enak, terus saya kepikiran kenapa nggak bikin sendiri aja," ujar Cherry Ann saat dijumpai detikJatim, Minggu (19/5/2024).
Itulah yang menjadi awal mula berdirinya Klepon Mamud. Cherry yang saat ini masih berusia 26 tahun mengatakan, dirinya telah merintis Klepon Mamud sejak 2022.
"Dasarnya memang nggak ada passion atau skill di bidang baking bikin-bikin kue, nggak ada. Saya pelajari pembuatan klepon aja dari YouTube. Trial and error enam bulan akhirnya tahun 2022 jualan online dan ikut bazar, lalu Januari 2024 buka outlet di Pakuwon Mall," katanya.
Dengan tangan lentiknya, Cherry mengkreasikan klepon yang sukses menarik para pelanggan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Per harinya ia bisa menjual hingga ribuan biji klepon dengan bahan baku sekitar 30 kilogram gula merah per minggu bersama lima karyawan di outlet.
"Untuk dapetin klepon yang lumer agak susah. Karena klepon kan gampang pecah kalau direbus. Jadi harus tahu timing yang pas. Harus tepungnya pas juga supaya gak terlalu tipis atau tebel," ungkapnya.
Klepon ini dijual di Food Society Pakuwon Mall Surabaya dan secara online. Beberapa keunikannya antara lain varian rasa yang beragam, kemasan yang cantik, hingga outlet yang berkonsep jadul dan estetik.
Dalam satu boks Klepon Mamud, detikers akan mendapatkan 15 biji klepon dengan pilihan varian rasa seperti original gula merah, ovomaltine, hingga cadburry. Selain itu, klepon ini juga fresh dibuat di outlet sesuai pesanan pembeli sehingga tersaji dengan hangat.
Saat detikJatim mencoba klepon ini, rasanya benar-benar menggoyang lidah. Kleponnya chewy atau kenyal, saat dikunyah isinya pecah di mulut, apalagi ditambah gurihnya parutan kelapa. Perpaduannya benar-benar pas.
Cherry sendiri senang bisa mengenalkan jajanan tradisional ini naik kelas. Pebisnis muda berparas cantik itu kini tengah menyiapkan pembukaan cabang selanjutnya, menyiapkan franchise, serta kemasan versi oleh-oleh untuk memenuhi permintaan masyarakat dari berbagai daerah yang ingin mencicipi kleponnya.
"Antusiasme masyarakat ternyata benar-benar tinggi. Mungkin karena jajanan tradisional udah makin jarang, jadi banyak yang pengen cobain. Di outlet pun selalu ramai, kadang waiting list berjam-jam juga mereka mau nunggu," tutur Cherry.
Selain menjual klepon, ada pula jajanan tradisional yang sudah sangat jarang dijumpai yaitu putu. Putu yang ada di sini rasanya tak kalah enak. Apalagi cara memasaknya juga seperti putu yang dijual secara jadul dengan sepeda dan gerobak zaman dulu.
Untuk harga klepon dan putu di Klepon Mamud ini dibanderol mulai dari Rp 35-60 ribu per boksnya. Gimana detikers tertarik mencoba klepon ini?
(auh/irb)