Berburu takjil menjadi tradisi yang kerap dilakukan umat Islam di Indonesia. Biasanya muslim berburu takjil untuk mengisi waktu menjelang buka puasa. Tradisi ini biasanya disebut dengan ngabuburit.
Surabaya memiliki banyak tempat berburu takjil. Salah satunya adalah Bazaar Ramadan. Tempatnya berada di dekat Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Terdapat banyak makanan dan minuman yang cocok dijadikan menu pembuka berbuka puasa.
Berburu Takjil di Bazaar Ramadan
Untuk umat Islam yang ingin mengisi ngabuburit dengan berburu takjil, Bazaar Ramadan bisa menjadi pilihan. Di sini, para pedagang menjual berbagai makanan dan minuman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari risol, es dawet, dimsum, aneka sosis, tempe mendoan, dan sebagainya. Harganya juga cukup terjangkau, mulai dari Rp 7.000 pengunjung bisa dapat dawet yang menyegarkan dahaga.
"Harganya kalau pakai cup Rp 8000, kalo pakai plastik Rp 7.000," ujar salah satu pedagang yang menjual aneka es dawet di Bazar Ramadan.
Tak hanya minuman saja yang dijual murah, jajanan seperti dimsum yang dijual di sana juga murah. Mulai dari Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 3.000, dan Rp 4.000.
"Ada yang Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 3.000, kalau sosisnya Rp 4.000," ungkap pedagang dimsum di sana.
Sementara jam buka Bazar Ramadan mulai pukul 16.00 WIB sampai 22.00 WIB. Meski begitu, ada pedagang yang mengaku sudah mulai membuka lapaknya dari pukul 14.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Para pengunjung pun antusias dengan kehadiran Bazaar Ramadan. Mereka mengaku kaget karena tempat ini menjadi ramai dan banyak sekali pedagang yang berjualan sehingga banyak pilihan takjil.
"Kaget sih, karena pas dulu ke sini nggak sebanyak ini, tapi pas Ramadan benar-benar ramai dan banyak banget," jawab Sindy, salah satu pengunjung Bazar Ramadan.
Baca juga: Bagaimana Hukum Donor Darah di Tengah Puasa? |
Mengenal Masjid Nasional Al-Akbar
Melansir dari laman resmi Masjid Nasional Al-Akbar, Masjid Al-Akbar Surabaya merupakan salah satu masjid yang berlokasi di kawasan Pagesangan, Surabaya Selatan. Masjid ini didirikan di atas tanah dengan luas 11,2 hektare. Luas bangunannya sekitar 28.509 meter persegi dengan kapasitas 36.000 jemaah.
Masjid Al-Akbar didirikan pada 4 Agustus 1995 atas ide Mantan Wali Kota Surabaya Soenarto Soemoprawiro. Peletakan batu pertama dilakukan Wapres Try Sutrisno, sedangkan peresmian dilakukan Presiden KH Abdurrahman Wahid pada 10 November 2000.
Daya tarik Masjid Al-Akbar Surabaya adalah keberadaan kubahnya. Bentuk dan warna masjid ini berbeda dengan masjid umumnya. Bentuk kubahnya hampir mirip setengah telur 1,5 layer dan memiliki tinggi sekitar 27 meter.
Bentuk kubah tersebut juga menumpu pada piramida yang terpancung 2 layer setinggi kurang lebih 11 meter dengan bentang tumpuan atau diameter seluas 54 meter x 54 meter.
(irb/iwd)