Vegan Festival 2024 kembali digelar di Exhibition Hall Grand City Mall Surabaya. Banyak pengunjung yang baru mencoba olahan makanan vegan seperti makanan biasa, dan ternyata menyukainya.
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo mendorong Surabaya agar bisa menyusul Bali menjadi salah destinasi wisata ramah vegan atau vegan lifestyle. Pasalnya, semakin hari, pecinta vegan lifestyle terus bertambah.
"Ada pertumbuhan signifikan dari masyarakat mulai mengadopsi vegan lifestyle. Bali sendiri diakui salah satu destinasi wisata ramah pelaku vegan lifestyle," kata Angela usai membuka Vegan Festival Indonesia, Jumat (26/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di samping itu, Vegan Festival (Di Surabaya) sudah mecahin rekornya sendiri (Dengan) animo luar biasa (Pengunjung dan UMKM), ini yang harus digarap, terbukti secara reset bagus terhadap kesehatan dan lingkungan," sambungnya.
Vegan lifestyle diharapkan mampu menjadi salah satu pintu masuk Kemenparekraf meningkatkan perputaran ekonomi melalui kunjungan wisatawan. Terlebih pada 2022 Vegan Festival Indonesia meraih rekor MURI terbesar di dunia.
"Saya harap bisa menginspirasi masyarakat Indonesia (Agar) mulai melirik vegan lifestyle dan melihat peluang ekonomi serta melakukan inovasi. Bali kan sudah jadi primadona destinasi wisata vegan diet," ucapnya.
"Harapannya nggak hanya Bali, siapa tahu Surabaya, destinasi kuliner. Kita ke Surabaya ngapain sekarang? Kuliner kan. Ke depan, dikembangkan sampai kuliner vegan," sambungnya.
Salah satu pemilik stan GS Vegan Food Surabaya Sindy Sampelan menjual aneka makanan berat berbahan vegan. Rasa dan tekstur yang mirip dengan aslinya membuat pengunjung lebih tertarik.
Ia menjual rawon, sate, burger, kebab, rendang, kari ayam, dan masih banyak lagi. Sate ayam dagingnya dibuat menggunakan tepung, jamur, dan protein soya sebagai bahan utama.
"Daging rendang, rawon, dan kare dari bahan kaki jamur sitake menjadi serat daging rendang, dan tepung tanpa telur tanpa susu untuk merekatkan agar seperti daging asli. Tepung terigu, gluten diberi bumbu jadi seperti ayam suwir. Ikan dibuat dari protein soya, rumput laut," kata Sindy.
Ia menyebut, banyak pengunjung yang ketagihan dengan vegan food. Sebab, vegan food dinilai lebih sehat dan rasa serta teksturnya mirip daging asli.
"Animo hari ini sangat besar sekali, pengalaman kami yang beli makanan vegan kebanyakan orang yang tidak vegan. Mereka suka, sampai minta nomor untuk pesan lagi. Harganya kisaran Rp 25-35 ribu untuk nasi dan lauk," pungkasnya.
(irb/fat)