Selain dikenal sebagai Kota Pahlawan, Surabaya juga memiliki kekayaan kuliner yang tak tertandingi. Salah satunya, ada warung nasi pecel yang legendaris di tengah pusat kota. Warung ini terkenal dengan sebutan Nasi Pecel Bambu Runcing Bu Wury.
Warung ini sudah buka sejak tahun 1997, tepatnya setahun sebelum krisis moneter. Nasi Pecel Bambu Runcing ini tetap eksis hingga kini.
Bu Wury, perintis Warung Nasi Pecel Bambu Runcing mengatakan, cita rasa yang kaya dan keunikan bumbu, serta beragam variasi lauk pauk yang ia tawarkan, menjadikan hidangan legendaris ini mampu bertahan selama lebih dari 25 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jualan di sini itu sudah sejak 1997, kami di sini selain nasi pecel juga ada lontong sayur, nasi campur, lauknya juga banyak," ucap Wury kepada detikJatim, Kamis (2/11/2023).
Warung yang berlokasi di sebuah kios kecil di Jalan Embong Ploso No 1, Genteng, Surabaya ini telah menggoda lidah banyak orang. Pasalnya, Bu Wury bisa menghabiskan rata-rata 50 kilogram beras, 10 kilogram ayam, dan puluhan kilogram telur dalam berjualan dari pukul 06.00 WIB pagi hingga 12.00 WIB.
Tak heran, sejak warung dibuka, pembeli yang datang bisa tak terhitung untuk menikmati Nasi Pecel Bambu Runcing ini.
"Hari biasa atau weekend, alhamdulillah ramai, orang ke sini pada cari sarapan. Sehari biasanya bisa sampai ratusan orang yang beli, kadang juga ada yang bungkus," jelasnya.
![]() |
Tak hanya itu, hidangan khas Jawa Timur ini juga dibanderol dengan harga yang ramah di kantong semua kalangan. Satu porsi nasi pecel tanpa lauk dibanderol dengan harga Rp 10 ribu, pembeli bisa menambah lauk pauk sesuai selera mereka.
Selain itu, lauk pauk yang ditawarkan pun juga beragam mulai dari, telor ceplok, dadar jagung, sate lilit hingga ayam goreng. Lauk pauk ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 1 ribu hingga Rp 5 ribuan saja.
Rizky Navia, salah satu pengunjung, mengungkapkan, Nasi Pecel Bambu Runcing menjadi pilihan kuliner yang cocok untuk para mahasiswa yang sedang merantau. Dengan cita rasa yang khas dan harga yang terjangkau, rasa pecel ini memanjakan lidahnya.
"Ini saya pecel tambah telur ceplok sama dadar jagung cuma Rp 15 ribu rasanya enak, enak, enak banget, harganya worth it di kantong saya, kantong mahasiswa, saya sebagai anak rantau benar-benar kenyang makan di sini," ungkap Rizky.
![]() |
Pengunjung lainnya, Hamid Zuhri, juga mengaku sering mampir ke warung pecel ini untuk sekadar sarapan dan menikmati sisi tenang di tengah-tengah hiruk pikuk Kota Surabaya.
"Di sini itu selalu ramai sama arek-arek Suroboyo yang pada habis gowes, tapi tetep kubeli karena ya lagi pengen sama pecel yang antriannya nggak umum ini, di sini juga banyak pilihan lauk kadang sampai takut kalap," jelasnya.
Jadi, tertarik untuk mencoba nasi pecel ini detikers?
(hil/fat)