.webp)
Sebagai ibu kota Jawa Timur, Surabaya memiliki banyak wisata kuliner yang lezat. Selain itu, di Kota Pahlawan juga ada kuliner tidak biasa alias ekstrem.
Meski tergolong makanan ekstrem, wisata kuliner ini tak pernah sepi pembeli. Baik dari pencinta kuliner ekstrem maupun pembeli yang mau coba-coba.
Tempat Kuliner Ekstrem di Surabaya
Beberapa makanan tak biasa yang dapat ditemukan di Surabaya mulai dari empedu dan sumsum ular kobra, rica biawak, botok tawon, swikee, dan krengsengan bekicot. Berikut uraiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Empedu dan Sumsum Ular Kobra
 Ilustrasi Ular Kobra Foto: DW (News) |
Ular kobra merupakan hewan berbisa yang menakutkan. Namun, ada sebagian orang yang justru mengonsumsi ular kobra. Kamu bisa menemukan kuliner ekstrem ini di Jalan Gubeng Klingsingan Nomor 2, Gubeng.
Rumah makan ini menyediakan berbagai menu makanan dari ular kobra, seperti sate daging kobra, darah ular kobra, rica-rica ular kobra, hingga sumsum ular kobra.
Beberapa orang percaya sumsum dan darah ular kobra dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Di antaranya diabetes, sesak napas, kolestrol, bahkan meningkatkan stamina pria.
2. Rica Biawak
 Pulau Biawak, Indramayu/Foto: Dessy Shylviana Iskandar/d'Traveler |
Biawak merupakan jenis hewan yang masih satu kelompok dengan kadal. Ukuran biawak menengah dan besar yang tersebar di daerah iklim tropis. Biawak hidup di daerah perairan, hilir sungai, dan hutan lembap.
Masyarakat Jawa biasa menyebut biawak dengan istilah nyambik. Biawak di Surabaya biasanya ditemukan di gorong-gorong atau saluran air yang bermuara ke sungai. Nah, biawak menjadi kuliner ekstrem di Kota Pahlawan.
Kamu bisa menemukan biawak di rumah makan yang berlokasi di Jalan Simo Pomahan I Nomor 27, Simomulyo, Sukomanunggal, Surabaya. Rumah makan ini bernama Warung Bonek Rica-rica.
Hewan ini diolah menjadi rica-rica dan sate biawak. Meskipun belum ada bukti ilmiah mengenai manfaat mengonsumsi biawak, namun masyarakat tetap percaya mengonsumsi daging biawak dapat menyembuhkan penyakit gatal pada kulit dan asma.
3. Botok Tawon
 Wisata kuliner botok tawon/Foto: Ivonesuryani/d'traveler |
Botok menjadi makanan yang mudah ditemukan di Jawa. Tetapi di Surabaya, ada makanan botok tawon. Jika botok biasa terbuat dari parutan kelapa yang berisi tempe, tahu, dan lainnya, kemudian dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus.
Maka botok tawon berisi tawon yang dibotok dengan kelapa dan bahan lainnya. Meski tergolong makanan ekstrem, botok tawon banyak peminatnya. Cara makannya bisa dijadikan lauk yang dimakan dengan nasi putih dan sayur asam.
Jika tertarik mencicipi kuliner ekstrem ini, kamu dapat mengunjungi Warung Aneka Bothok di Jalan Nginden II Nomor 47, Sukolilo, Surabaya. Atau bisa juga mampir ke Toko Bu Misnah di Jalan Tengger Raya II Nomor 36, Kandangan, Benowo, Surabaya.
4. Swikee
 YouTuber mukbang kodok/ Foto: YouTube |
Kodok merupakan hewan amfibi yang mungkin menggelikan untuk sebagian orang. Namun siapa sangka, kodok disulap menjadi makanan swikee. Yaitu masakan campuran Indonesia dan Tionghoa yang terbuat dari paha kodok.
Swikee dari kodok hanya menggunakan kodok ijo, jadi tidak bisa kodok sembarangan. Kodok diolah menjadi tumisan, sup, hingga gorengan krispi. Bagi orang-orang yang pernah mencicipi kuliner ini mengatakan swikee memiliki tekstur lembut mirip ayam dan daging ikan.
Kamu dapat mengunjungi tempat makan di Jalan Karang Empat Besar Nomor 31, Tambaksari, Surabaya. Atau yang paling terkenal Swikee Purwodadi Gris di Jalan Pengampon Nomor 91, Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya. Kuliner swikee identik dengan Purwodadi, sehingga penamaannya menggunakan nama Purwodadi.
5. Krengsengan Bekicot
 Bekicot Foto: TheBeijinger/ChinaDaily |
Bekicot memang hewan yang banyak tidak disukai orang. Namun bekicot sering diolah menjadi makanan dan banyak diminati penyukanya. Bekicot biasanya diolah menjadi sate.
Bekicot diolah menjadi krengsengan di Surabaya. Banyak orang yang percaya mengonsumsi bekicot dapat mengembalikan stamina. Salah satu warung terkenal menjual bekicot adalah Spesial Bekicot Surabaya di Jalan Rungkut Tengah Gang 1B Nomor 9A, Gunung Anyar, Surabaya.
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qurrotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)
