Warung Rujak Cingur Joko Dolog menjadi sebuah ikon kuliner khas Surabaya yang memikat lidah para pencinta kuliner. Warung ini menyajikan cita rasa rujak cingur yang khas dan unik.
Warung yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu ini terkenal dengan hidangan rujak cingurnya yang lezat dan menggugah selera.
Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional khas Surabaya yang terkenal. Hidangan ini terdiri dari bahan-bahan utama seperti irisan daging cingur (moncong sapi yang dimasak), sayur-sayuran seperti tauge, dan kangkung, serta irisan buah-buahan seperti mangga muda, nanas, dan timun.
Semua bahan ini kemudian disiram dengan bumbu ulegan yang terdiri dari kacang, petis hingga irisan pisang muda yang khas. Bumbunya yang kental memiliki rasa pedas dan gurih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung Rujak Cingur Joko Dolog ini awalnya terletak di Lapangan Tenis Embong Sawo Surabaya. Berdiri sejak tahun 1970-an, Rujak Cingur Joko Dolog ini bermula dari kisah Hj Saemah, pendiri Rujak Cingur Joko Dolog, yang setiap harinya menjaga lapangan tenis bersama suaminya, Hj Ayas.
Awalnya, Saemah merasa, daripada sekadar menemani sang suami menjaga lapangan tenis, ia akhirnya memutuskan berjualan kue.
![]() |
Tak disangka, ternyata ide Saemah tersebut berbuah manis. Jualannya laris tak bersisa. Kemudian, dia mencoba ide lainnya dengan berjualan rujak cingur. Kembali terulang, usahanya tetap laris dan dikenal hingga saat ini.
Lalu pada 1996, rujak cingur ini diolah sendiri oleh Nani, keponakan Hj Saemah. Ini berawal dari tekad Nani yang kerap membantu budhenya, Saemah. Mulai saat itu, Nani menjadi semakin terampil membuat dan mengolah rujak hingga saat ini berjaya dan legendaris di kalangan pencinta kuliner Surabaya.
Cingur yang menjadi salah satu bahan utama rujak ini merupakan bagian hidung dan mulut sapi yang direbus hingga empuk dan digoreng sesaat. Bahan tersebut menjadi salah satu alasan pengunjung sering mampir ke warung rujak cingur Joko Dolog ini.
Selain itu, lokasinya yang berada di pusat kota Surabaya yaitu di Jalan Taman Apsari No 25, Embong Kaliasin, juga menjadikan rujak cingur Joko Dolog tak pernah sepi pembeli. Ini menjadi salah satu tempat terbaik untuk menikmati hidangan rujak cingur dengan cita rasa autentik.
![]() |
"Setiap harinya kita bisa habis sampai 10 kilogram cingur," ucap Nani, saat ditemui detikJatim, Sabtu (14/10/2023).
Suasana warung yang sederhana namun nyaman juga menambah pengalaman makan. Warung Rujak Cingur Joko Dolog ini menyajikan olahan rujak cingur matengan dan biasa. Pembeli dapat memilih dan memesan sendiri menu sesuai selera mereka.
Nani menjelaskan, rujak cingur matengan merupakan campuran dari sayuran rebus, tempe dan tahu goreng, mi kuning, cingur, dan bendoyo atau timun/krai yang direbus. Bendoyo ini umumnya dikenal sebagai campuran hidangan pecel, namun Saemah memang memakainya untuk rujak cingur buatannya.
Sedangkan, rujak cingur biasa merupakan rujak cingur matengan yang diberi tambahan buah-buahan seperti nanas, bengkoang, mentimun, mangga muda, dan kedondong.
Tak lupa, yang menjadi primadona dari rujak cingur ini adalah bumbu kentalnya. Ini merupakan campuran dari olahan kacang goreng yang diulek bersama serutan pisang batu, bawang putih goreng, asam matang, sedikit garam, air, dan petis.
Selain rujak cingur matengan dan biasa, warung ini juga menawarkan berbagai hidangan lain yang tak kalah lezat. Beberapa di antaranya adalah rujak manis dan rujak tolet.
Rujak manis memakai olahan gula merah yang dimasak dengan cabai rawit dilengkapi dengan cocolan irisan buah-buahan. Sementara itu, rujak tolet menggunakan bumbu campuran kecap manis, petis, dan cingur selain buah-buahan.
Tak perlu risau, untuk mengusir rasa pedas di mulut, warung ini juga menyediakan beragam minuman, mulai dari kolak, es blewah, es jeruk, hingga es cao. Ini menjadi paduan yang tepat saat bersantap di siang hari bersama rujak cingur.
![]() |
Harga untuk satu porsi Rujak Cingur Joko Dolog ini adalah Rp 32 ribu. Harga yang terjangkau dan sebanding dengan banyaknya porsi yang disajikan, serta kelezatan rasanya. Warung ini buka dari pukul 10.00 WIB pagi hingga pukul 16.00 WIB. Namun, detikers bisa datang sebelum jam 4 sore, sebab jika tak beruntung, detikers bisa kehabisan, loh.
Lebih lanjut, Nani menyebut, Warung Rujak Cingur Joko Dolog ini bukan hanya menjadi tempat makan saja, tetapi juga simbol dukungan terhadap warisan kuliner lokal. Mereka berkomitmen untuk mempertahankan resep tradisional dan menjaga keaslian hidangan Surabaya agar tetap hidup dalam budaya kuliner modern.
"Harapannya pembeli masih terus tetap cocok dengan rasa asli dari rujak ini, ya semoga tetap laris," tutup Nani.
Dengan hidangan lezat dan cita rasa khasnya, Warung Rujak Cingur Joko Dolog terus mengundang pelanggan dari berbagai penjuru untuk menikmati kelezatan kuliner khas Surabaya. Ini menjadi destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin menjelajahi dan menikmati keanekaragaman kuliner di Surabaya.
(hil/dte)