Pesta Bakaran mengusung tema Food & Culture Festival diselenggarakan selama 46 hari mulai 17 Agustus hingga 1 Oktober 2023 di Pakuwon City Mall, Surabaya. Pesta Bakaran berangkat dari kesuksesan Pasar Malam Tjap Toendjoengan yang pernah digelar sebelumnya di tempat yang sama.
Festival kuliner ini diadakan bertepatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Alasan dipilihnya outdoor area Pakuwon City Mall Surabaya lantaran ingin mengajak para pengunjung menikmati berbagai kuliner bakar-bakaran.
Tersedia 57 tenan yang menyediakan berbagai menu bakaran dari berbagai penjuru Indonesia maupun mancanegara. Mulai dari sate maranggi, ayam taliwang, ayam pecak, ikan bakar khas Jimbaran, hidangan Korea, dan masih banyak lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai pilihan makanan atau jajanan non-bakaran seperti nasi uduk, mi, pisang goreng, asinan, dan lain sebagainya. Ada juga menu khas jawa timur seperti lontong kupang, lontong balap, lontong kikil, dan lontong gulai.
Pesta Bakaran dimeriahkan dengan berbagai penampilan festival yang mengusung budaya Indonesia, mulai dari alunan musik tradisional, tari Indonesia, tarian api dengan alunan musik daerah, dan tembang nusantara. Adapun penampilan lainnya seperti live music acoustic, jazz, dan line dance. Menariknya juga ada pertunjukan kembang api.
Antusiasme pengunjung terlihat pada Jumat (1/9/2023) malam. Hampir seluruh gerai kuliner dan tempat duduk penuh dipadati pengunjung. Mereka tampak menikmati santapan kuliner diiringi berbagai penampilan festival budaya Indonesia.
"Seneng sih di sini soalnya saya kan juga suka kuliner bakar-bakaran. Terus suasananya juga enak, asyik gitu diiringi sama penampilan tadi, ada musik tradisional, terus tadi juga ada fire dance, mantap pokoknya," ujar Nia kepada detikJatim, Sabtu (2/9/2023).
Departement Head BRI Regional Office Surabaya Tiara mengatakan penyelenggara menghadirkan Indonesia melalui budaya dan kulinernya. Pengunjung dapat mencicipi kuliner dan menonton pertunjukan budaya mulai jam 5 sore hingga 10 malam.
"Mungkin dari etnik-etniknya lebih ke Indonesia timur. Makanan juga ada yang dari Indonesia tengah, barat juga ada, kayak gini yang jelas bakar-bakaran," ujar Tiara.
(irb/fat)