9 Kuliner dengan Nama Jorok, Salah Satunya dari Jatim

9 Kuliner dengan Nama Jorok, Salah Satunya dari Jatim

Izzah Putri Jurianto - detikJatim
Jumat, 30 Jun 2023 19:22 WIB
Memek, salah satu makanan khas Aceh.
Memek, salah satu kuliner khas Aceh/Foto: Agus Setyadi
Surabaya -

Indonesia kaya akan kuliner. Uniknya, banyak makanan di Indonesia yang punya nama sebutan nyeleneh, bahkan cenderung jorok.

Salah satunya dari Jawa Timur (Jatim), tepatnya Malang. Yang mana di Kota Apel ada kuliner memiliki sebutan kontol kambing.

Sebutan tersebut membuat siapa saja yang pertama kali mendengarnya merasa heran. Berikut ini sederet kuliner lainnya yang memiliki sebutan unik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuliner dengan Nama/Sebutan Jorok:

1. Torok Bintul

Torok bintul pada umumnya digunakan untuk menyebut alat kemaluan perempuan dalam bahasa Jawa. Sementara di Jepara, Jawa Tengah, ada makanan yang mendapat sebutan itu.

Makanan tersebut bentuknya lonjong. Bahan utamanya ketan dan taburan kacang tolo, yang membuatnya tampak seperti bengkak kecil.

ADVERTISEMENT

Rasanya gurih. Makanan ini cocok untuk dinikmati dengan kopi atau teh.

2. Dawet Ireng atau Dawet Jembut Kecabut

Es Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Jorok Tapi Rasanya EnakEs Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo/ Foto: detikcom/Rinto Heksantoro

Es yang satu ini sebenarnya sama saja dengan dawet pada umumnya. Namun di Purworejo, Jawa Tengah, kuliner ini mendapat sebutan Dawet Jembut Kecabut

Sebutan Jembut Kecabut merupakan akronim dari Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh. Sebab, penjual es dawet tersebut berada di sebelah timur Jembatan itu.

Isiannya dawet hitam. Sementara rasanya segar, manis, dan gurih yang khas.

3. Kontol Kecepit

Di Bantul, Yogyakarta ada jajanan yang disebut kontol kecepit. Kuliner ini merupakan kue adrem.

Asal sebutan kontol kecepit dari pembuatannya yang menggunakan teknik penjepitan. Kue ini menarik karena dibuat dalam berbagai warna.

Bahan yang digunakan yakni gula, tepung, gandum, dan kelapa. Rasanya manis.

4. Peli Kipu

Krenyes Legit Peli Kipu Khas Solo, Jorok Namanya Tapi Enak RasanyaPeli kipu/ Foto: Bayu Ardi Isnanto / detikcom

Peli kipu adalah sejenis kue keris yang manis, khas dengan taburan wijen di atasnya. Karena itu, dinamakan kipu karena tampak kotor. Sebutan ini berkembang di Blora, Jawa Tengah.

Bahannya diambil dari tepung yang dibentuk panjang-panjang. Penampakannya mirip seperti onde-onde, namun lebih legit dan renyah rasanya.

5. Peler Berdebu

Namanya memang agak jorok, tapi ternyata banyak disukai oleh masyarakat di Kepulauan Seribu, Jakarta. Teksturnya cukup lembek, serupa dengan kue klepon.

Bahan bakunya adalah ubi yang ditumbuk kemudian diberi campuran tepung sagu. Ciri khasnya adalah taburan kelapa parut, yang membuat rasanya jadi dominan gurih.

6. Kontol Sapi

Festival Budaya Serang, Kontol SapiKontol sapi/ Foto: Bahtiar Rifai/detikcom

Jajanan khas Cilegon, Banten ini dibuat dari adonan tepung beras ketan dan kelapa. Setelah digoreng, akan diberi lumuran cairan gula pasir hingga mengental dan mengering.

Meski sering disebut kontol sapi, nyatanya makanan ini sama sekali tak menggunakan bahan berunsur sapi.

7. Memek

Memek, salah satu makanan khas Aceh.Memek, salah satu kuliner khas Aceh/ Foto: Agus Setyadi

Di Simeulue, Aceh, ada makanan bernama memek yang tampak seperti bubur. Untuk membuatnya, diperlukan pisang, beras ketan, dan santan.

Rasanya tentu dominan dengan rasa pisang dan beras gongseng yang agak kasar. Ada sedikit sensasi gurih dan manis dari campuran santan juga.

8. Wedang Pejuh

Warga Kudus, Jawa Tengah mungkin sudah tak asing dengan minuman yang satu ini. Bahan yang digunakan adalah pamelo (jeruk bali), sereh, jahe, dan susu kental manis.

Minuman tradisional tersebut sangat cocok untuk menghangatkan badan di kala cuaca dingin.

9. Kontol Kambing

kontol kambingKontol kambing/ Foto: twitter

Terakhir ada kudapan khas Malang, Jawa Timur bernama kontol kambing. Hingga kini, masih belum diketahui pasti mengapa disebut demikian.

Namun yang pasti, gorengan ini sangat disukai oleh warga Malang. Isiannya adalah kacang hijau atau kacang tolo (kacang beras) yang diberi campuran gula. Jajan ini mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads