.webp)
Pantauan detikJatim di lokasi, festival kopi langsung ramai dipadati warga hingga muda mudi Blitar. Sejumlah barisata di setiap kedai kopi juga tampak sibuk menyiapkan pesanan pembeli.
Pemilik kedai kopi, Chondro (37) mengaku sudah mengikuti festival kopi untuk kedua kalinya. Menurutnya, festival kopi menjadi sarana untuk para pemilik kedai kopi di Blitar. Bahkan untuk mempromosikan kopi produk petani kopi Blitar.
"Kebetulan saya dari dulu pakai kopi Blitar untuk disajikan, dari petani kopi Blitar langsung. Rasa kopi dari Blitar itu bisa bersaing, ada cita rasa sendiri," katanya saat ditemui detikJatim, Kamis (8/3/2023).
Chondro menyebut kopi hasil petani Blitar tak kalah dengan kopi luar daerah. Menurutnya, kopi asli Blitar dapat lebih dikenal oleh masyarakat maupun barista luar kota melalui festival kopi ini.
"Semua jenis kopi punya rasa khas sendiri, asal diolah dengan cara yang benar oleh barista maupun brewer. Baguslah ada acara seperti ini, bisa saling tukar pengalaman juga," terangnya.
Kepala Dinas PTSP Kota Blitar Heru Eko Pramono mengatakan festival kopi digelar khusus bagi para barista maupun pemilik kedai kopi di Blitar dalam dunia bisnis. Itu setelah maraknya kedai kopi yang bermunculan di Blitar.
"Banyak usaha kedai kopi yang bermunculan, kami fasilitasi mereka untuk saling berbisnis. Jangan sampai hanya bisnis sementara, tetapi dibarengi dengan pengetahuan kopi, izin usaha dan sebagainya," terangnya.
Heru mengatakan para barista juga difasilitasi untuk adu kemampuan dalam menyeduh kopi. Sehingga para barista dapat menunjukkan kemampuannya saat mengolah maupun menyajikan kopi hingga ke tangan pelanggan.
"Acara kami gelar sampai dengan 11 Juni, tidak hanya sekedar buka kedai kopi saja tetapi barista juga dapat mengasah kemampuannya melalui bebrapa kompetisi yang ada," pungkasnya.
(abq/iwd)
