.webp)
Di Kabupaten Probolinggo ada soto legendaris patut dinikmati untuk berbuka puasa. Tak hanya untuk berbuka, soto ini juga kerap didatangi warga atau pemudik yang melintas. Warung soto yang diberi nama Soto Pak Koya itu terletak di Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Soto warisan nenek moyang yang sudah berdiri sejak tahun 1950 an, ini disajikan memakai daging ayam seperti soto pada umumnya. Olahan soto itu disajikan bersama nasi maupun lontong, sesuai dengan selera masing-masing pelanggan.
Yang membedakan, taburan bubuk koya membuat soto tersebut sangat enak jika dinikmati. Cita rasa yang terjaga hingga saat ini, membuat soto tersebut diburu warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain rasa yang enak, harga soto tersebut juga terjangkau. Untuk menikmati satu porsi soto, pelanggan harus merogoh gocek senilai Rp 10 ribu untuk soto tanpa nasi, 12 ribu pakai nasi atau lontong dan 15 ribu jika lengkap dengan minumannya.
Warung soto tersebut dibuka sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Di jam tersebut, pelanggan bisa menikmati soto koya, baik untuk makan langsung atau dibungkus.
Tidak sulit untuk menemukan soto yang rasanya sesuai dengan lidah orang Indonesia itu. Kita hanya perlu menemukan Alun-alun Kota Kraksaan, kemudian ke utara alun-alun sisi sebelah timur sejauh 100 meter.
Selanjutnya, di pertigaan belok kiri atau arah barat sekitar 100 meter. Barulah sampai di sebuah rumah yang di depannya tertulis Soto Pak Koya. Lokasinya juga berdekatan dengan Kantor Urusan Agama (KUA).
Pemilik warung Soto Pak Koya, Hj. Mardiyah mengaku jika merujuk pada lebaran tahun lalu, banyak pelanggan yang membeli soto koya di warungnya, baik yang makan di tempat ataupun yang membungkus.
Tak hanya pada momentum lebaran, saat bulan ramadhan juga laris manis saat menjelang buka puasa. Banyak pembeli yang membeli saat mendekati buka puasa.
"Pembelinya dari warga sekitar, tapi ada juga yang dari luar kota, seperti Jakarta, Surabaya, Jawa Tengah. Mereka mampir membeli ketika berkunjung ke daerah Kraksaan," katanya.
Mardiyah menuturkan, usaha tersebut mulai dirintis sejak tahun 1989. Usaha itu merupakan warisan nenek moyangnya yang sudah menjual soto koya sejak 1950 an lalu. Usaha itu ia lanjutkan hingga akhrinya banyak dikenal di kalangan masyarakat.
"Setiap harinya bisa sampai 100 orang yang membeli kesini. Kalau untuk catering biasanya dipesan untuk acara tertentu, untuk pesanannya bisa sampai 1.500 porsi, sampai 3.000 porsi," akunya.
Sementara itu, salah satu pembeli bernama Nur Hayati mengatakan, kalau dirinya sering berlangganan di Soto Pak Koya itu. Karena dirinya yang menyukai soto, merasa pas dengan cita rasa yang dihidangkan Soto Pak Koya
"Kadang saya teman, atau sama keluarga yang kesini. Tidak tentu seminggu bisa berapa kali, tapi kalau sudah ke Kraksaan pasti makannya di Soto Pak Koya," ucap, Hj. asal Desa Jabungcandi, Paiton itu.
(hil/fat)
