Warga Kelurahan Lumpur, Gresik menggelar bazar Gadon-gadon Ramadhan 2023. Gadon-gadon menurut warga sekitar berarti nyemil atau makan-makan. So, bazar tersebut berisi warga berjualan cemilan dan kuliner khas Kelurahan Lumpur.
Sebanyak 30 stan berjajar rapi di depan Kantor Kelurahan Lumpur. Gadon-gadon Ramadhan ini berlangsung mulai 30 Maret hingga 15 April 2023 mendatang. Jam bukanya, mulai pukul 15.00 WIB hingga jelang azan isya.
Warga sekitar menjual aneka makanan khas Lumpur, Gresik. Seperti ikan lidah bumbu jangkrik, ikan belut bumbu kunir, ikan manyun bumbu kuning dan lauk pauk lainnya untuk lauk berbuka puasa. Selain itu beberapa cemilan seperti brengkesan telur ikan mujaer, manisan mangga, rujak manis, dan cemilan lainnya juga jadi makanan khas Lumpur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ikan-ikan tersebut merupakan hasil tangkapan nelayan Kelurahan Lumpur. Sehingga harga yang dipatok untuk sebungkus lauk pauk ikan dengan masakan khas Lumpur terbilang murah, mulai Rp 3.000 hingga Rp 10.000.
![]() |
"Ikan-ikan ini hasil tangkapan nelayan Lumpur sendiri. Biasanya memang dijual mentah, tapi melalui Gadon-gadon Ramadan ini bisa menjual ikan hasil tangkapan laut terus diolah jadi masakan khas sini," kata Ketua LPMK, Bagus Kurniawan, kepada detikJatim, Selasa (4/4/2023).
Bagus menjelaskan, pihaknya menggelar gadon-gadon ramadhan 2023 ini untuk mengenalkan makanan khas Kelurahan Lumpur. Selain itu, ia ingin meningkatkan perekonomian UMKM warganya.
"Tentu kalau nelayan menjual ikan yang sudah diolah akan mendapatkan uang lebih dari biasanya," tambah Bagus.
![]() |
Andika, salah satu pengunjung asal Kebomas sengaja membeli ikan lidah bumbu jangkrik dalam jumlah banyak. Selain untuk berbuka keluarganya, ia ingin menggunakan lauk pauk ikan lidah untuk sahur.
"Buat buka dan sahur. Kan kalau kita simpan di kulkas terus diangetin nggak basi. Jadi bisa buat sahur sekalian," kata Andika.
Andika berharap pasar Ramadhan seperti gadon-gandon ini makin banyak di Gresik. Sebab, dia tak lagi kesulitan untuk mencari menu berbuka puasa.
"Kalau beberapa desa ada kayak gini kan enak mas. Bisa berbuka macam-macam masakan khas desa masing-masing," tuturnya.
(dpe/fat)