Incip Rambutan Blitar Yuk! Rasanya Paling Nikmat dan Enak

Incip Rambutan Blitar Yuk! Rasanya Paling Nikmat dan Enak

Erliana Riady - detikJatim
Rabu, 25 Jan 2023 14:06 WIB
Rambutan Blitar
Rambutan Blitar (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Musim rambutan telah tiba. Beberapa pedagang kerap mencantumkan di lapaknya menjual rambutan Blitar yang memang terkenal nikmat dibanding daerah lain di Indonesia.

Lapak penjual rambutan Blitar bisa dijumpai di sepanjang jalur utama provinsi di Jatim. Harga yang ditawarkan bervariasi, tergantung jenis buah rambutan yang mereka jual. Jenis rambutan binjai, mempunyai nilai jual paling mahal di harga Rp 10 ribu/kg.

"Saya memang ambil panenan dari Blitar. Walaupun sama-sama jenis binjai, tapi rambutan dari Blitar rasanya paling enak. Kadang pedagang lain itu suka pakai nama rambutan Blitar buat narik pembeli. Kalau ini memang asli panenan dari Blitar," aku Dwi, pedagang rambutan di jalan utama perbatasan Blitar-Malang saat dikonfirmasi, Rabu (25/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenikmatan rambutan Blitar diakui belum ada yang menandingi. Sebab, Dwi pernah mengambil dagangan dari Probolinggo dan Situbondo jenis binjai. Namun rasanya tidak senikmat rambutan dari Blitar. Hal ini juga diakui beberapa pembeli yang mampir di lapak Dwi.

"Saya punya rambutan di rumah itu, katanya binjai juga. Tapi rasanya beda dengan rambutan binjai Blitar. Kalau rambutan binjai Blitar itu manisnya matoh. Dagingnya masir tidak berair dan lebih tebal," ujar Cahyono, pembeli dari Surabaya.

ADVERTISEMENT

Soal rambutan Blitar yang memiliki citarasa terbaik di Nusantara juga diakui Kabid Tanaman Pangan Hortikultura (TPH) Dinas Pertanian Pemkab Blitar, Hikmah Wahyudi. Dalam pertemuan dengan staf dinas pertanian se Indonesia, keunggulan rasa rambutan Blitar pernah dibandingkan dengan rambutan jenis binjai yang ditanam di Lampung.

Rambutan BlitarRambutan Blitar/ Foto: Erliana Riady

"Enak yang rambutan Blitar. Semua mengakuinya. Dan teman-teman dari daerah lain juga penasaran apa yang membuatnya beda. Jawabannya ya kondisi tanahnya yang beda. Mungkin kalau Blitar kan tanah vulkanik erupsi Gunung Kelud," jawab Hikmah yang sedang berdinas di Jakarta.

Hikmah mengakui, saat ini harga komoditas rambutan menurun signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena Musim panen rambutan persamaan dengan Musim panen buah durian, manggis dan melon. Sehingga, minat pembeli makin banyak pilihan.

"Iya. Dari pemilik pohon itu kalau binjai cuma Rp 3.000-5.000/kg. Ini seiring hukuman pasar ya, makin banyak stok tapi permintaan sedikit jadi harga murah. Selain itu, masyarakat sekarang lebih senang mengkonsumsi melon, lebih berkelas katanya," imbuhnya sambil tertawa.

Dari faktor inilah, makin banyak warga memilih memotong pohan rambutan mereka. Tercatat, pada tahun 2021 lalu masih sebanyak 181.587 pohon rambutan yang tumbuh di lahan warga Kabupaten Blitar. Namun tahun 2022 hanya tersisa 175.903 batang.

Dari jumlah pohon yang tersisa itu, kapasitas panen tiap pohon bisa mencapai 60 kg. Sentra rambutan di Kabupaten Blitar sendiri tersebar di Kecamatan Talun, Kanigoro, Selopuro, Sanankulon dan Garum.

"Selain memenuhi kebutuhan seluruh Jatim, sebagian juga dikirim ke Jateng dan Jabar. Tapi kalau Jabar itu sedikit jumlahnya. Karena rambutan ini tidak tahan lama untuk pengiriman jarak jauh," pungkasnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads