Lokasinya mudah diakses karena berada di pinggir jalan, tepatnya di Jalan Peltu Sujono, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Hal ini membuat pembeli tak hentinya berdatangan sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
"Ada aja yang datang itu, mulai saya baru buka jam 09.00 WIB sampai kadang kalau kadung ramai jam 14.00 WIB sudah pulang. Kalau masih ada biasanya sampai jam 15.00 WIB," ujar Pak Jum saat ditemui detikJatim, Jumat (4/11/2022).
Untuk satu mangkuk kecil, es tape dibanderol dengan harga Rp 2 ribu. Menariknya, meski di dalam satu mangkuk itu hanya terdiri dari tape, air gula dan es, namun rasanya dijamin bikin pembeli kepikiran untuk tambah 1 hingga 2 mangkok lagi.
Pria berusia 60 tahun itu mengatakan, ia merupakan generasi kedua penjual es tape. Pak Jum meneruskan usaha ayahnya. Lokasi berjualan es tape ini pun tak pernah berubah sejak tahun 1970.
"Jadi bapak dulu yang berjualan. Kemudian saya membantu hingga tahun 2006 saat lumpur lapindo itu bapak tidak lagi berjualan dan saya gantikan. Meski saya gantikan, pelanggan setia juga tetap ada sampai sekarang," kata Pak Jum.
Dalam kesehariannya, pria yang bertempat tinggal di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ini berjualan menggunakan gerobak pikul. Gerobak ini sudah digunakannya sejak dulu.
"Jadi gerobaknya itu dinaikkan becak atau bentor gitu kalau sudah berjualan. Ya bersyukur bisa ramai terus setiap hari. Sampai saya itu kadang nggak tahu, ada yang datang langsung saya buatkan," tandasnya.
(hil/fat)