Ketika melintasi kawasan Dinoyo Kota Surabaya pada pagi hari, masyarakat akan bertemu dengan empat hingga lima pedagang sate klopo. Namun, yang legendaris di sini yakni sate khas Bu Misnah.
Wanita berusia 61 tahun itu tampak asyik membakar dan menyajikan sate klopo kepada para pelanggannya. Aroma wangi kelapa yang dibakar dan daging setengah matang kecoklatan, kian membuat nafsu makan setiap pengendara yang melintas tergugah.
Misnah mengatakan, sudah merintis usahanya selama 2 dekade. Bahkan, sudah berpindah-pindah lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak berjualan dan tinggal di Jalan Upa Jiwa Surabaya di tahun 2001. Waktu itu tempatnya nggak di sini, dulu di jembatan, setelah diobrak ya pindah-pindah," kata Misnah kepada detikJatim, Sabtu (15/4/2022).
Mulanya, Misnah mengaku hanya coba-coba dan tak menekuninya seperti saat ini. Lambat laun, makanannya mendapat pujian dan banjir pesanan dari pelanggan.
Semakin hari, tekadnya untuk berjualan semakin besar. Bahkan, menjadi salah satu empunya sate klopo paling diminati di Dinoyo.
Namun, seiring berjalannya waktu, para tetangga yang melihat jerih payahnya tergiur untuk ikut berdagang sate klopo. Sebab, lapak Misnah kerap ramai pembeli dan sering habis ketika pulang ke rumah.
"Saya jualan pertama di Dinoyo sejak 20 tahun lalu, kemudian ada lagi yang jualan, beberapa orang pedagang yang jualan di sekitar sini itu orang Upa Jiwa juga. Dulu cuma saya (yang berjualan), sekarang ada 4 sampai 5 pedagang (sate klopo)," ujar wanita asal Madura itu.
![]() |
Setiap hari, Misnah kerap bangun di pagi buta sekitar pukul 01.00 WIB. Ia berbelanja dan menyiapkan sate yang akan dijajajakannya setiap hari.
"Pokoke ben jam 1 bengi, aku mesti melek mas. Ngetoki karo nyunduki daging e siji-siji gawe dodolan isuk e (Pokoknya setiap pukul 01.00 WIB, saya pasti bangun, Mas. Memotong dan menusuk dagingnya satu per satu untuk jualan pagi harinya)," tuturnya.
Meski banyak yang mengikuti jejaknya, namun ia tak merasa tersaingi. Misnah percaya, usaha yang digelutinya sejak 20 tahun silam itu sudah memiliki tempat di hati para pelanggannya.
Benar saja, sate buatan Misnah memiliki rasa yang lezat. Sate klopo ini dibalur dengan parutan kelapa. Sebelum dibalur ke daging ayam hingga sapi, parutan kelapa dibumbui dengan sejumlah rempah terlebih dahulu.
Lalu, daging beserta kelapa parut ini dibakar di atas arang panas. Aroma rempah dan asap dari pembakaran sate ini sukses bikin perut keroncongan.
"Sekarang kan sudah banyak pedagang yang pakai aplikasi, sewa stan, dan lain sebagainya, tapi alhamdulillah saya sudah punya tempat di hati para pembeli saya, sudah ada pelanggan tetap juga," tutupnya.
(hil/dte)