.webp)
Kue pukis dan rangin memang tergolong jadul. Namun, di tangan seorang pemuda di Jombang, jajanan tradisional itu menjadi lebih kekinian dengan aneka toping yang menggugah selera.
Kue pukis dan rangin dibuat Seno Yulianto di lapaknya yang berlokasi di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Jombang. Adonan kue pukis ia racik sendiri menggunakan tepung terigu, telur dan gula. Sedangkan kue rangin menggunakan parutan kelapa muda yang dicampur dengan tepung beras.
Adonan pukis dan rangin ini kemudian dimasak menggunakan loyang dengan cetakan khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pukis bentuknya lebih mengembang dan rasanya manis. Sedangkan rangin rasanya dominan gurih," kata Seno kepada wartawan, Selasa (5/4/2022).
Pukis dan rangin buatan pemuda asal Wonosobo ini tampil lebih modern. Seno mengoleskan cokelat kental pada bagian atas pukis dan rangin. Untuk menambah kelezatan kudapan ini, ia menambahkan toping kacang, keju, choco chip, cokelat misis, hingga cokelat oreo.
"Aneka toping untuk menambah cita rasa, juga untuk memberikan kesan modern pada jajanan jadul ini," terangnya.
Pemuda berusia 25 tahun ini baru setahun berjualan kue pukis dan rangin dengan aneka toping tersebut. Pukis dan rangin dengan rasa original ia jual dengan harga Rp 10 ribu per porsi berisi 6 potong. Pelanggan bisa memilih satu porsi berisi pukis saja atau rangin saja, tapi bisa juga dicampur.
"Kalau yang pakai toping, harganya Rp 12 ribu per porsi isi enam potong," jelasnya.
Meski baru setahun berjualan, pukis dan rangin aneka toping ini banyak digemari pecinta kuliner di Kota Santri. Salah satunya Riza Abdul Wadud (30), warga Desa/Kecamatan Megaluh, Jombang.
Menurutnya, kue jadul yang satu ini lebih terkesan modern dengan aneka toping yang ditambahkan. Tekstur lumer pada pukis dan rangin lebih terasa saat disentuh dan dimakan bersama toping
"Lezatnya cokelat bikin nagih, tampilan topingnya bikin ngiler serasa ingin segera melahapnya," tandasnya.
(hil/fat)
