Te Orap, Kuliner Bondowoso yang Mulai Langka

Te Orap, Kuliner Bondowoso yang Mulai Langka

Chuk Shatu W - detikJatim
Jumat, 18 Feb 2022 16:00 WIB
sate orap surabaya
Sate Orap Bondowoso (Foto: Chuk Shatu W)
Bondowoso - Salah satu kuliner asli Bondowoso adalah Te Orap. Meski sudah jarang ditemukan, kuliner ini tetap menjadi primadona bagi pemburu kuliner, terutama pencinta sate.

Te orap merupakan singkatan sate orap. Karena di Bondowoso didominasi warga berdarah Madura, maka sate orap disingkat jadi 'Te Orap'. Orap sendiri artinya kelapa parut yang dibalurkan.

Sama seperti sate pada umumnya, sate orap berasal dari daging sapi/kambing/ayam yang ditusuk dengan lidi atau bambu. Bedanya, sate orap dibalur dengan parutan kelapa yang sudah dibumbui.

Setelah dibumbui, sate dibakar hingga matang. Lalu disajikan bersama saus kacang yang diberi kecap manis. Atau kecap manis saja, sesuai selera. Sebagai pelengkap, saus kacang/kecap tersebut ditaburi irisan bawang merah dan cabai rawit jika suka pedas, lantas diaduk.

"Dulu Te Orap ini cukup familiar di masyarakat. Sekarang sudah mulai jarang yang tahu kayaknya," kata salah seorang warga, Rina (58), saat berbincang dengan detikJatim, Jumat (18/2/2022).

Menurut dia, saat ini Te Orap hanya dijual di warung tertentu dan mulai langka di Bondowoso.

"Padahal dulu Te Orap itu cukup populer di masyarakat," kata ibu 3 anak ini.

Sementara itu, salah seorang pedagang sate orap, Akmoto mengatakan bahwa dia telah berjualan sejak tahun 70-an. Menunya tunggal, hanya Te Orap.

"Dulu masih banyak warga yang ingin menjajal sate orap. Tapi seiring berjalannya waktu, makin menurun peminatnya," kata kakek berusia sekitar 70 taun ini.

Menu sate orap di warung kaki lima milik Akmoto biasanya ramai ketika masa Lebaran. Karena banyak orang mudik dan merindukan menu sate orap ini.

"Mungkin yang merantau ke luar daerah, jadi ingin bernostalgia menu te orap saya," pungkas Akmoto, sembari tertawa.


(hse/fat)


Hide Ads