Sambal bakar gami saat ini digemari sejumlah masyarakat. Cara penyajiannya yang baru, membuat warga berbondong-bondong datang, memotret dan memposting kuliner ini di medsos masing-masing.
Sejak buka pukul 11.00 WIB, restoran Sambal Bakar Gami Idamanmu tak pernah sepi. Resto di Jalan Kusuma Bangsa 40 Kanigoro, Kabupaten Blitar ini dari tampilan luarnya memang bikin penasaran.
Berada tepat di traffic light simpang empat Kanigoro, pengendara yang berhenti di lampu merah akan melihat tontonan memasak sambal gami di atas kobaran api. Tentu hal ini bukan pemandangan biasa bagi warga kota kecil seperti Blitar.
Detikjatim berkesempatan melihat dari dekat proses memasak dan penyajiannya. Yup...ternyata tak hanya menarik dilihat, namun rasanya juga mantap.
Proses memasaknya pun cukup unik. Mulai dari cobek berisi minyak goreng dipanaskan di atas kompor gas. Awalnya, potongan kecil bawang merah, cabai besar, cabai kecil dimasukkan cobek terlebih dahulu. Disusul sedikit terasi, tomat dan ulekan cabai sesuai level pedas yang dipesan pembeli.
Berikutnya, bahan menu utama seperti tempe goreng, terong dan seafood atau ayam goreng ditaruh di atas sambal. Begitu semua bahan sudah masuk dan minyaknya mendidih, cobek diangkat dengan penjepit khusus. Diletakkan di atas alas kayu, lalu disajikan di meja pemesan.
Aroma gurih langsung mencuat memenuhi restoran yang didesain terbuka ini. Rasa lapar makin meronta, melihat cara penyajian yang terlihat fresh from the pan. Masih mendidih lagi...wiyuuiii bergegas ambil nasi putih dan colek isian di dalam cobek.
Seorang pembeli, Charoline mengaku penasaran dengan kuliner sambal bakar ini. Karena sedang trending di medsos netizen Blitar, dan terlihat menarik cara penyajiannya yang terbilang baru.
"Seneng melihat mendidihnya sambal udang di cobek ini lho. Aromanya juga bikin lapar pengen segera makan. Dan rasanya, pedasnya pas sesuai pesanan. Sea foodnya juga lebih gurih kalau disajikan seperti ini," ujar Charolin, salah satu pegawai di sebuah instansi Pemkab Blitar, Kamis (3/2/2022).
Konsep menyajikan sambal bakar ini diakui Lina, sang pemilik, diadopsi dari bisnis kuliner di Jogjakarta. Wanita berusia 50 tahun ini terkesan, dan melihat peluang masih terbuka karena di Blitar belum ada.
"Insting saya langsung jalan pas diajak anak saya makan di Jogja. Sambal bakar ini penyajiannya menarik selera dan di Blitar belum ada. Alhamdulillah sejak buka awal tahun ini gak pernah sepi," tutur wanita ayu berhijab ini.
Dalam sehari, sekitar 25 kilogram beras dimasak untuk ratusan porsi sambal bakar. Setiap menu sambal bakar, harganya bervariasi. Mulai dari Rp 12 ribu hingga Rp 20 ribu. Dijamin tak merogoh kantong terlalu dalam, tapi rasa pedas gurihnya nendang! Tertarik mencoba?
(hil/iwd)