Mau Sehat? Ayo Rajin Santap Sego Jamu yang 21 Tahun Eksis di Kota Mojokerto

Mau Sehat? Ayo Rajin Santap Sego Jamu yang 21 Tahun Eksis di Kota Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 27 Jan 2022 07:03 WIB
Sego Jamu di Mojokerto
Sego Jamu di Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto -

Sego Jamu di Mojokerto bisa menjadi alternatif menu makan yang menyehatkan. Karena selain lezat dan murah, kuliner yang satu ini diyakini kaya khasiat.

Sejak buka pukul 06.00 WIB, warung sego jamu di Jalan Hayam Wuruk No 86, Kelurahan/Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto ini tak pernah sepi pembeli. Pelanggan datang silih berganti. Ada yang makan ditempat, ada pula yang memilih dibungkus.

Sesuai namanya, warung ini menyajikan beberapa menu yang menyehatkan. Yaitu tumis daun pepaya, tumis bunga pepaya gantung, tumis pare dan tumis jantung pisang (ontong).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya namakan sego jamu karena sayurnya ini kan biasa dipakai jamu orang-orang zaman dulu. Yaitu daun pepaya, kembang pepaya, pare, jantung pisang," kata Supriyanto (62), pemilik warung sego jamu kepada detikJatim di lokasi, Kamis (27/1/2022).

Bagi anda yang tidak suka rasa pahit, tidak perlu khawatir. Karena Supriyanto dan istrinya, Siti Musholihah (51) mempunyai cara khusus untuk menghilangkan pahit dari daun dan bunga pepaya, serta pare. Bapak dua anak ini menggunakan daun beluntas.

ADVERTISEMENT

"Daun luntas dipotong-potong, kemudian direbus bersamaan dengan sayurnya untuk menghilangkan pahitnya, direbus sampai matang sekitar 5-7 menit," terangnya.

Sedangkan jantung pisang lebih dulu dicincang, lalu dicuci bersih dan ditiriskan untuk menghilangkan getahnya. Selanjutnya potongan jantung pisang ditumis menggunakan bumbu bawang putih, bawang merah, cabai, kemiri, garam dan gula, serta dicampur potongan tempe.

"Kalau pare, bunga pepaya dan daun pepaya ditumis pakai bawang putih, bawang merah, gula, garam, cabai dan kecap. Juga diberi potongan tempe," ujar Supriyanto.

Pria kelahiran Makasar ini menuturkan, menu sego jamu di warungnya mempunyai beragam khasiat untuk kesehatan. Tak ayal warungnya tak pernah sepi pembeli. Mulai dari kaum muda hingga usia 40 tahun ke atas.

"Kembang dan daun pepaya untuk obat malaria, asam urat, menurunkan darah tinggi, pare untuk menurunkan tekanan darah tinggi, jantung pisang untuk mengurangi risiko sakit jantung," jelasnya.

Beragam tumis tersebut disajikan dengan nasi hangat dan beberapa pilihan ikan. Seperti ikan pari, ikan patin dan pindang-telur bumbu balado. Pelanggan juga bisa menikmati minuman hangat yang tak kalah menyehatkan di warung sego jamu Pak Pri ini.

"Minuman bunga rosela untuk mengurangi kolesterol dan asam urat, jahe serai kayu manis khasiatnya untuk sakit lambung dan masuk angin, sari jeruk nipis untuk kekebalan tubuh," cetus Supriyanto.

Sego Jamu di MojokertoSego Jamu di Mojokerto/ Foto: Enggran Eko Budianto

Meski tergolong langka, menu makanan dan minuman di warung sego jamu Pak Pri masih ramah di kantong. Untuk menikmati satu porsi sego jamu dengan ikan patin atau ikan pari, pembeli cukup membayar Rp 11.000 saja.

Sedangkan sego jamu ikan pidang dan telor balado hanya Rp 10.000. Minuman bunga rosela Rp 5.000 satu gelas. Sama halnya dengan minuman jahe, serai dan kayu manis. Kalau sari jeruk nipis lebih murah lagi, yakni Rp 3.000 satu gelas.

"Beli nasi dan sayur saja juga bisa, hanya Rp 6.000, kalau tidak pakai nasi Rp 5.000. Jadi, suka-suka pembeli," tuturnya.

Warung sego jamu Pak Pri hanya buka Senin-Sabtu pukul 06.00-11.00 WIB. Meski begitu, semua menu yang disajikan di warung ini selalu ludes. Setiap harinya, pasangan Supriyanto dan Siti menghabiskan 5 Kg beras, 4 Kg pare, serta masing-masing 2,5 Kg daun pepaya, bunga pepaya dan jantung pisang.

Selain dari Mojokerto sendiri, menurut Supriyanto, pembeli datang dari Gresik, Sidoarjo dan Jombang. Mereka biasa memesan lebih dulu melalui telepon agar tidak kehabisan.

"Omzet rata-rata sehari Rp 800.000, naik turun dari minumannya. Kalau banyak yang bungkus minuman bisa sampai Rp 1 juta per hari," ungkapnya.

Supriyanto merintis warung sego jamu sejak tahun 2000. Awalnya, bapak dua anak ini menjual menu yang umum, seperti nasi lodeh, pecel dan rawon. Namun, menu warungnya sepi pembeli. Sehingga ia beralih ke sego jamu.

"Karena banyak saingannya, saya ganti menu yang langka di Mojokerto, saya coba sego jamu satu minggu, ternyata laku, lalu saya lanjutkan sampai sekarang," tandasnya.

Menu yang disajikan di warung sego jamu Pak Pri membuat para pelanggan ketagihan. Seperti yang dirasakan Paidi (54), asal Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Ia mengaku sudah 5 tahun menjadi pelanggan setia warung ini. Semua tumis yang disajikan di warung ini ia gandrungi. Untuk ikan, ia memilih patin dan pari.

"Saya setiap pagi bersama istri makan di sini untuk menjaga kesehatan. Khasiatnya BAB lancar, makan enak, tubuh sehat," terangnya.

Sama halnya dengan Liswahyuni (46), asal Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Setidaknya dua kali dalam satu pekan ia mampir untuk sarapan di warung sego jamu Pak Pri. Sama dengan Paidi, ia menyukai semua sayur di warung ini dengan tambahan ikan pari atau patin.

"Saya lebih suka makan di sini karena buat kesehatan lebih bagus, badan saya sehat, tidak pernah capek karena sering konsumsi pahit-pahitan," pungkasnya.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads