Sipanda dan E-Rikmin, Inovasi Polda Jatim dalam Penerimaan Anggota Polri

Sipanda dan E-Rikmin, Inovasi Polda Jatim dalam Penerimaan Anggota Polri

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Sabtu, 06 Des 2025 22:28 WIB
Sipanda dan E-Rikmin, Inovasi Polda Jatim dalam Penerimaan Anggota Polri
Proses penerimaan anggota Polri melalui aplikasi SIPANDA dan E-Rikmin. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Biro SDM Polda Jatim terus memperkenalkan berbagai program inovatif berbasis digital. Termasuk proses penerimaan anggota Polri.

Karo SDM Polda Jatim Kombes Ari Wibowo mengatakan proses penerimaan anggota Polri melalui digitalisasi kini bisa menggunakan dua aplikasi, yakni Sipanda dan E-Rikmin.

Menurutnya, dengan sistem terintegrasi dari verifikasi dokumen melalui Sistem Informasi Casis Panda (Sipanda), peserta dapat memantau pengumuman, jadwal seleksi, dan instruksi panitia secara 'direct'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga informasi yang didapat oleh para peserta lebih akurat dan meminimalisir potensi penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Ari dalam keterangannya, Sabtu (6/12/2025).

Ia menjelaskan inovasi ini dirancang untuk menjawab berbagai persoalan klasik rekrutmen. Mulai dari kemungkinan kesalahan input manual hingga meminimalisir potensi peredaran informasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

ADVERTISEMENT

"Tantangan terbesar sebelum diterapkan sistem digital adalah tingginya risiko kesalahan input data, ketidakakuratan umur atau domisili peserta, serta lamanya proses rekapitulasi pada setiap tahapan seleksi," imbuhnya.

Polisi dengan 3 melati di pundaknya itu menegaskan bahwa digitalisasi rekrutmen ini merupakan langkah nyata Polri untuk menghadirkan seleksi yang lebih bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (BETAH).

Ia tegaskan bahwa digitalisasi ini selaras dengan program Polri menuju SDM unggul di era Police 4.0, yaitu modernisasi berbasis teknologi informasi yang menuntut kecepatan, ketepatan, serta integritas data.

"Pengawasan yang dulunya sulit dilakukan kini menjadi sangat mudah. Seluruh aktivitas panitia di Polres jajaran dapat kami pantau langsung dari tingkat Polda. Sistem ini menutup ruang bagi manipulasi data dan mempercepat pengambilan keputusan," jelasnya.

Ari berharap digitalisasi rekrutmen yang kini berjalan di Jatim dapat menjadi model bagi seluruh Polda di Indonesia. Dengan sistem tersentral seperti ini, lanjut Ari, Polri bisa menjaga standar seleksi secara nasional.

"Ini bukan hanya tentang modernisasi teknologi, tetapi tentang membangun kepercayaan publik terhadap proses rekrutmen," ungkapnya.

Hal senada disampaikan Paursubbagdiapers Bagdalpers Ro SDM Polda Jatim Iptu Adrianus Adhiwira Yoga Pradana. Dia terangkan aspek teknis digitalisasi aplikasi E-Rikmin kini menjadi alat untuk menyamakan presepsi dalam proses verifikasi berkas dalam pemeriksaan administrasi peserta seleksi di seluruh polres jajaran.

"Seluruh verifikasi dari Disdik, LLDIKTI, Kemenag, KONI, DISPORA, hingga P3AK dilakukan langsung di dalam sistem oleh verifikator. Semua instansi memiliki dashboard masing-masing sehingga hasil verifikasi langsung otomatis tercatat dan terdokumentasi di dalam sistem," tutupnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads