Polresta Malang Kota mengedepankan langkah pereemtif, preventif, dan humanis dalam penindakan selama Operasi Zebra Semeru 2025. Fokus utama operasi adalah meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas.
Hal ini disampaikan Wakapolresta Malang Kota AKBP Oskar Syamsuddin saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Zebra Semeru 2025 di Mapolresta Malang Kota, Sabtu (17/11/2025).
"Fokus utama operasi, kami terus berupaya untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas, menekan angka kecelakaan," ujar Oskar usai memimpin apel gelar pasukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam gelar pasukan, Wakapolresta juga menyampaikan instruksi Kapolda Jatim, yang menekankan komitmen seluruh personel untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan mengedepankan profesionalitas.
Setidaknya, ada 150 personel gabungan turut dalam gelar pasukan Operasi Zebra Semeru 2025 di Polresta Malang Kota. Wakapolresta juga menekankan agar seluruh personel yang terlibat menjalankan tugas menjaga integritas. Dengan penggunaan ETLE dan bodycam, sebagai bentuk transparansi dalam penegakan hukum.
"Penggunaan ETLE dan bodycam juga ditekankan sebagai bentuk transparansi dalam penegakan hukum, dengan target 95 persen penindakan melalui ETLE, dan hanya 5 persen secara manual," tegas Oskar.
Operasi Zebra Semeru 2025 diharapkan mampu membawa dampak dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, sekaligus membangun budaya tertib berlalu lintas yang berkelanjutan, selain menciptakan kondisi tertib berlalu lintas menjelang Operasi Lilin Semeru 2025 dan pergantian tahun baru.
"Polresta Malang Kota berkomitmen untuk terus mengedepankan pelayanan humanis, responsif, dan berorientasi pada keselamatan masyarakat di jalan raya," katanya.
Wakapolresta mengungkapkan Jawa Timur wilayah tertinggi kedua untuk mobilitas kendaraan, setelah DKI Jakarta. Dengan jumlah kendaraan bermotor mencapai 23 juta unit pada tahun 2025.
"Tingginya volume kendaraan berbanding lurus dengan meningkatnya risiko pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas," ungkap Oskar.
Sementara berdasarkan data Ditlantas Polda Jawa Timur, sebanyak 22.815 kasus kecelakaan terjadi dalam periode Januari hingga Oktober 2025, dengan jumlah korban meninggal sebanyak 2.792 orang.
Melihat fenomena tersebut, lanjut Oskar, Operasi Zebra Semeru 2025 digelar selama 14 hari. Mulai tanggal 17-30 November 2025, akan mengedepankan langkah preemtif, preventif, dan humanis.
(mua/irb)












































