Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan menyiapkan sejumlah langkah mitigasi, baik struktural maupun nonstruktural, untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan tahun ini.
Mitigasi secara struktural difokuskan pada penguatan infrastruktur pengendali banjir. Langkah tersebut meliputi perbaikan tanggul kritis dan tanggul jebol, optimalisasi fungsi waduk dan sungai, pengerukan saluran perkotaan di wilayah dataran rendah, serta pemasangan dan pengoperasian pompa air berkapasitas 5.000 liter per menit dan pompa mobile.
Sementara itu, mitigasi nonstruktural dilakukan melalui pembersihan eceng gondok, pembentukan 96 desa tangguh bencana, serta edukasi kebencanaan bagi kelompok masyarakat rentan, mulai tingkat PAUD hingga SMA. Program lingkungan seperti Lamongan Green and Clean serta Desa Berseri juga disebut menjadi bagian dari penguatan mitigasi berbasis komunitas.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menegaskan perubahan iklim dan anomali cuaca membuat ancaman bencana semakin sulit diprediksi. Kondisi tersebut, ujarnya, mendorong Pemkab Lamongan mengambil langkah kesiapsiagaan yang lebih agresif.
"Risiko bencana kini semakin kompleks dan dampaknya lebih besar. Karena itu, mitigasi harus dilakukan secara simultan, terencana, dan berbasis kolaborasi," ujarnya.
Mengacu prediksi BMKG, Lamongan memasuki pancaroba sejak pertengahan Oktober 2025. Cuaca ekstrem pada periode ini berpotensi memicu banjir, angin kencang, hingga puting beliung. Peristiwa puting beliung di wilayah Pucuk beberapa waktu lalu mengingatkan tentang ancaman yang bisa datang tanpa tanda-tanda signifikan.
Pemkab Lamongan memastikan kesiapan sarana penanganan bencana. Di antaranya kendaraan taktis darat dan perairan, mobil pemadam kebakaran, pompa air, hingga perlengkapan evakuasi dan logistik dasar.
Melalui program prioritas Lamongan Tangguh, pemerintah daerah menargetkan peningkatan kesiapsiagaan berbasis masyarakat agar dampak bencana dapat ditekan semaksimal mungkin.
Simak Video "Video: BMKG Minta Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan"
(ihc/irb)