Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lamongan mematangkan langkah pengamanan menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Sejumlah strategi disiapkan, mulai dari pengaturan lalu lintas, pengamanan aktivitas masyarakat, hingga mitigasi potensi bencana hidrometeorologi.
Pembahasan tersebut mengemuka dalam rapat koordinasi lintas sektoral yang digelar Polres Lamongan di Pendopo Lokatantra, Senin (15/12/2025). Rakor difokuskan pada kesiapsiagaan menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat serta risiko cuaca ekstrem yang diperkirakan masih tinggi hingga awal Januari 2026.
Untuk mendukung kelancaran lalu lintas selama Nataru, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Perhubungan akan melakukan perbaikan dan pemeliharaan fasilitas jalan. Upaya itu meliputi pengecekan rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL), hingga penerangan jalan umum (PJU).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengawasan juga diperketat di perlintasan sebidang kereta api, disertai pemasangan spanduk imbauan keselamatan guna menekan risiko kecelakaan. Selain itu, Dishub akan melakukan ramp check angkutan umum untuk memastikan kendaraan laik jalan, baik secara teknis maupun administrasi.
Tak hanya di jalur darat, aspek keselamatan transportasi sungai turut menjadi perhatian. Pemeriksaan sarana-prasarana angkutan penyeberangan, pembagian jaket pelampung, serta pemasangan imbauan keselamatan dilakukan untuk menjamin keamanan penumpang selama periode libur panjang.
Di sisi kebencanaan, BPBD Kabupaten Lamongan menyiapkan posko siaga serta memperkuat kapasitas masyarakat melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana. Hingga kini, telah terbentuk 96 desa dari target 120 desa yang direncanakan.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menegaskan, seluruh skema pengamanan dan mitigasi harus terintegrasi agar respons terhadap potensi gangguan selama Nataru dapat dilakukan secara cepat dan tepat. "Kami juga meminta seluruh layanan publik, terutama sektor kesehatan, meningkatkan kesiapsiagaan," kata Bupati yang akrab disapa Pak Yes ini.
Selain aspek keamanan, momen Nataru dinilai berpotensi mendongkrak sektor pariwisata dan UMKM di Lamongan. Pemerintah daerah mendorong pengelolaan destinasi wisata yang aman dan nyaman, sekaligus memberi ruang bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk unggulan daerah kepada wisatawan.
Sementara itu, Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto menyampaikan, pihaknya akan menggelar Operasi Lilin Semeru dengan melibatkan 263 personel. Operasi tersebut berlangsung mulai 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.
Sebagai bagian dari pengamanan, Polres Lamongan menyiapkan tiga pos pengamanan di wilayah Kinameng, Babat, dan Wisata Bahari Lamongan (WBL), satu pos pelayanan di Terminal Lamongan, serta satu pos pantau di Alun-alun Lamongan.
(auh/abq)











































