Inovasi SEAL Bawa Mahasiswa Unair Sabet Silver Medal Internasional

Inovasi SEAL Bawa Mahasiswa Unair Sabet Silver Medal Internasional

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Sabtu, 20 Sep 2025 23:00 WIB
Mahasiswa Unair sabet medali internasional
Mahasiswa Unair sabet medali internasional/Foto: Istimewa
Surabaya -

Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Mereka berhasil meraih Silver Medal pada ajang Indonesia Inventors Day (IID) 2025 yang digelar di SMESCO Hall, Jakarta, Kamis-Minggu (11-14/9/2025).

Kompetisi bergengsi ini diikuti 1.180 peserta dari 42 negara. Seal Team, perwakilan Unair, berhasil menyabet medali perak dalam kategori Information, Communication, and Technology/IoT and Apps/Educational and Teaching Tools Materials.

Seal Team terdiri dari tujuh mahasiswa lintas program studi. Mereka adalah Andini Ariani Carolina (Teknologi Hasil Perikanan), Alfito Putra Ginarta (Teknologi Hasil Perikanan), Dionisius Jeconia Soerjanto (Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan), Muhammad Adrian Wirakusumah (Sistem Informasi), Ishak Vransisco Waraney Goklas Pandjaitan (Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan), dan Alifah Rahmah (Rekayasa Nanoteknologi). Mereka juga berkolaborasi dengan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan, Farrel Bhanu Mahardhika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seal Team mengusung inovasi berjudul SEAL: Development of the AI-Integrated Sea Learning Adventure Application Engagement for Action and Learning in Ocean Conservation through the Pancasila Student Profile Project.

ADVERTISEMENT

SEAL (Sea Learning Adventure) merupakan aplikasi pembelajaran berbasis artificial intelligence (AI) yang mengintegrasikan virtual learning dengan aksi nyata konservasi laut. Berbasis edutainment, platform ini memungkinkan siswa belajar ekosistem laut melalui game interaktif, tantangan digital, hingga misi lapangan nyata.

Keunikan SEAL terletak pada penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), model pendidikan berbasis proyek yang menumbuhkan karakter kritis, gotong royong, mandiri, dan peduli lingkungan.

Selain itu, inovasi ini mendukung sejumlah poin Sustainable Development Goals (SDGs), seperti poin 4 (Quality Education), 13 (Climate Action), dan 14 (Life Below Water).

"Karena memang di Indonesia sendiri pendidikannya itu kurikulumnya pakai P5. Jadi kami menyelaraskan proyek kami dengan kurikulum yang ada di Indonesia. Aplikasi yang kami inisiasi itu relevan dengan kegiatan aksi yang bisa berdampak bagi lingkungan dan juga buat siswa sendiri," jelas Andini mewakili tim.

Andini menuturkan, prestasi ini diraih melalui perjalanan panjang.

"Jadi, waktu itu kami submit proposal, kami submit abstrak sama mock-up di web-nya itu sekitar bulan Juni. Terus pengumuman di bulan Juli," ujarnya.

Mengatur waktu menjadi tantangan tersendiri bagi tim.

"Kami kan angkatan 2022 ya, jadi sibuk PKL dan magang masing-masing. Jadi sempat menganggurlah proyek kami ini. Terus waktu hampir beberapa minggu setelah itu kami baru fokusin lagi," tambahnya.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads