Kisah Wildan, Penggembala Kambing Banyuwangi yang Jadi Juara Trail Run

Eka Rimawati - detikJatim
Sabtu, 20 Sep 2025 15:00 WIB
Wildan saat memenangkan kejuaraan Bandung Ultra 2025/Foto: Istimewa
Banyuwangi -

Suasana Dusun Sambungrejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, tampak sunyi sore itu. Daun-daun hijau masih menyisakan tetesan air hujan. Dari sebuah rumah sederhana berdinding batu berlapis semen yang belum dicat, terdengar suara kambing bersahutan. Seorang pemuda terlihat sibuk merapikan rumput dan ranting muda di depan kandang.

Pemuda berkulit cokelat dengan rambut pendek itu adalah Wildan Yusuf Furqoni. Senyum dan lesung pipinya menyambut detikJatim saat berkunjung. Di usianya 29 tahun, Wildan bekerja keras memenuhi kebutuhan ibu dan tiga adiknya, setelah sang ayah meninggal saat pandemi COVID-19 tahun 2020.

Ia merawat kambing milik tetangga dengan sistem ijon, membersihkan kebun, hingga memanen buah untuk dijual. Tak banyak hasil yang ia dapat, tapi, bagi Wildan tak ada kata putus asa. Di tengah keterbatasan ekonomi, Wildan masih memiliki bakat natural yang ia andalkan, yakni dengan berlari.

"Lari itu bakat saya sejak sekolah. Dulu saat SMA, sekolah saya jaraknya sekitar 10 kilo dari rumah dan saya lari setiap hari, sekitar 40-50 menit," kata Wildan, Sabtu (20/0/2025).

Saat bersekolah di SMA 1 Sragi Songgon, selama tiga tahun ia tak pernah meninggalkan kebiasaannya berlari. Selain menyehatkan tubuh, keterbatasan kendaraan membuatnya harus menempuh jalan dengan berlari.

"Ya karena saya gak punya kendaraan untuk sekolah, kadang bantu-bantu di rumah dulu. Jadi biar gak telat saya lari. Kan biar sehat juga," ujarnya.

Penghargaan yang diterima Wildan Foto: Istimewa

"Tapi kadang-kadang ada yang kasih tumpangan. Kalau pas waktu sudah mepet, ya saya ikut tumpangan itu aja," tambahnya.

Tahun 2016, Wildan sempat bekerja sebagai TKI di Brunei Darussalam lebih dari setahun. Ia bekerja sebagai kuli bangunan, namun sempat mengikuti lomba lari pegunungan hingga masuk 16 besar.

"Pas di Brunei itu saya kerja sebagai kuli bangunan, waktu ada event lari saya coba-coba eh kok juara 2," ungkapnya.

Pulang ke tanah air, Wildan mulai mengikuti berbagai event trail run sejak 2017, diawali dengan Ijen Green Trail Run di Banyuwangi. Meski finis di posisi ke-5, ia terus mengasah mental dan kemampuan hingga berhasil meraih juara 1 kategori 25 kilometer.

"Ijen Green Trail Run 2017 lalu belum pengalaman. Setiap tahun ikut, dan pada Ijen Trail Run kemarin saya peringkat 1 kategori 25 kilometer," ujarnya.

Meski punya target masuk Asian Trail Master di China, Wildan memilih realistis. Ia mengikuti kategori 25 km agar tetap bisa menjaga stamina untuk lomba berikutnya.

"Jujur motivasi saya adalah ekonomi, dari kompetisi ini ada kelebihan uang yang bisa saya kumpulkan untuk menyambung hidup saya dan adik-adik saya," katanya.




(hil/hil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork