Evan Dimas telah melabuhkan hati di Sanggar Saraswati. Di bawah naungan sanggar yang berada di Desa Mojoarum, Kecamatan Gondang, Tulungagung itulah Evan menjadi pelatih SSB Saraswati.
Mantan kapten Timnas Indonesia U-19 itu belakangan viral karena perubahan fisiknya yang lebih kurus dengan pipi yang tirus. Warganet pun penasaran di mana Evan beraktivitas?
Evan saat ini telah menempuh babak baru dalam hidupnya. Dia jelaskan alasannya memilih jalur kepelatihan ini. Bagi Evan, menjadi pelatih bukan sekadar profesi, tapi juga bentuk kontribusi nyata untuk masa depan sepakbola Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang melatih SSB Saraswati. Untuk mendidik generasi muda," ujar Evan Dimas kepada detikJatim, Jumat (13/6).
Dalam berbagai kiriman video yang dia bagikan di akun Instagram-nya, dia kerap memamerkan aktivitasnya melatih anak-anak di SSB Saraswati.
Dalam sebuah video yang dia kirimkan ke Instagram pekan lalu bersama akun Sanggar Saraswati Nuswantara, Evan mengajak anak-anak berdoa sebelum latihan.
"Membangun generasi sepakbola tidak hanya tentang tehnik bermain, tapi juga etika dan moral," demikian takarir video tersebut.
Pada unggahan lainnya di Instagram pribadinya, Selasa (16/6), Evan menyebutkan Sanggar Saraswati Nuswantara adalah tempat di mana dirinya mendapatkan pelajaran penting.
"Tempat di mana yg selalu mengajariku cara melangkah yg benar," demikian kata Evan menjelaskan foto bangunan dengan arsitektur Jawa klasik yang dia unggah saat itu.
Sanggar Saraswati Nuswantara merupakan lembaga yang menaungi SSB Saraswati tempat di mana dirinya menjadi pelatih. Evan mengaku hubungannya dengan sanggar itu terjalin cukup lama.
![]() |
Akun Instagram @saraswatinuswantara mengungkapkan bagaimana konsep yang hendak diusung oleh Evan Dimas dalam SSB Saraswati. Pembelajaran sepakbola di SSB tersebut harus lah dengan pendekatan yang sederhana.
"Mental pemain bisa dibentuk dengan pendekatan-pendekatan sederhana sejak usia dini. Pendekatan terhadap situasi alamiah, pendekatan lokasi latihan yang dekat dengan nuansa alam dan kegiatan mata pencaharian masyarakat desa, pendekatan dengan keriangan-keriangan anak di desa akan membentuk mental dan moral generasi di masa depan," demikian kiriman Sanggar Saraswati Nuswantara dilihat detikJatim, Rabu (18/6/2025).
"Konsep itulah yang kami terapkan di SSB Saraswati bersama Evan Dimas sebagai pelatih utama. Tentu saja, tanpa melupakan analisa-analisa teknis," lanjut kiriman itu.
Membangun Sepakbola Beretika dan Estetis
Akbar Firmansyah, pendiri Sanggar Saraswati Nuswantara pun buka suara terkait bergabungnya Evan Dimas menjadi pelatih SSB di sanggarnya. Dia sebutkan bahwa Evan ingin membangun wajah sepakbola Indonesia yang tidak begitu-begitu saja.
"Evan melihat seharusnya ada sesuatu yang lebih esensial dari sepakbola yang kompetitif. Di sanggar ini dia melihat harus sepakbola itu menjadi bagian dari kesenian. Ada unsur etika dan estetika di sana, sehingga sepakbola bisa menghibur, tidak hanya ujung-ujungnya pertikaian," katanya kepada detikJatim.
Akbar lantas menjelaskan tentang seni budaya yang merupakan keindahan yang diwariskan oleh leluhur. Kesenian Nuswantara, kata dia, selain kental dengan eksplorasi estetika, tidak akan pernah menanggalkan etika.
"Sebab estetika dan etika adalah karib tak terpisahkan. Dari paduan keduanya keindahan Seni Nuswantara terlahir. Maka kami, Sanggar Saraswati Nuswantara percaya estetika tanpa etika dan saling silang berlebihan dalam berkesenian adalah kejahatan yang menyamar," tegas Akbar.
Dia pun menegaskan bahwa konsep asah, asih, dan asuh akan menjadi konsep budaya yang akan terus dikenalkan di Sanggar Saraswati Nuswantara. Di mana SSB Saraswati tempat Evan Dimas kini melabuhkan hati menjadi bagian dari sanggar tersebut.
Tidak hanya sepakbola, keseharian di Sanggar Saraswati Nuswantara menjadi ajang aktualisasi bagi banyak pemuda yang mempelajari seni tari, seni karawitan, juga seni rupa. Bahkan saat ini sanggar ini juga tengah mengembangkan seni pertanian dengan mengembangkan bibit padi.
"Pertanian menjadi salah satu yang akan kami tularkan demi mendekatkan bangsa ini pada kemakmuran," ujarnya.
(dpe/abq)