Nama Evan Dimas Darmono pernah harum sebagai bintang muda harapan sepak bola Indonesia. Ia menjadi simbol kebangkitan generasi emas Timnas Uβ19 saat membawa Garuda Muda menjuarai Piala AFF Uβ19 tahun 2013.
Kala itu, Evan tak hanya menjadi kapten tim, tetapi juga mencetak hattrick ke gawang Korea Selatan di babak kualifikasi Piala Asia U-19, sebuah pencapaian bersejarah yang tak mudah dilupakan publik sepakbola nasional. Setelah menorehkan prestasi bersama Timnas muda di bawah asuhan pelatih Indra Sjafri, karier Evan Dimas menanjak pesat.
Ia dipercaya membela sejumlah klub besar Indonesia seperti Bhayangkara FC, Persija Jakarta, Arema FC, PSIS Semarang, dan terakhir Persik Kediri. Tak hanya itu, ia juga sempat mencicipi kompetisi luar negeri saat memperkuat Selangor FA di Liga Malaysia pada 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kini, saat usianya menginjak 30 tahun, Evan memilih jalan berbeda. Ia memutuskan untuk berbagi pengalaman dan membina talenta muda sebagai pelatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) Saraswati, Tulungagung. Keputusan ini bukan karena keterpaksaan, melainkan lahir dari niat mulia untuk membentuk generasi pesepakbola masa depan Indonesia.
"Sekarang melatih SSB Saraswati, untuk mendidik generasi muda," kata Evan Dimas kepada detikJatim, Jumat (13/6/2025).
Keputusan Evan melatih di Tulungagung juga cukup menarik. Bukannya memilih SSB di kota asalnya, Surabaya, ia justru menerima tawaran untuk melatih di Desa Mojoarum, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Alasannya tak lepas dari hubungan emosional dan kedekatannya dengan komunitas lokal yang menaungi SSB tersebut.
"Ide melatih SSB Saraswati ya ide dari pihak Sanggar Saraswati Nuswantara. Idenya dari situ," ungkapnya.
Evan menjelaskan dirinya memang sudah lama mengenal Sanggar Saraswati Nuswantara, lembaga budaya yang menaungi SSB Saraswati. Bahkan, ia mengungkapkan bahwa ada ikatan kekeluargaan antara dirinya dengan pihak sanggar.
"Kenal dari sanggar itu sudah lama. Masih saudara sama Sanggar Saraswati," tambahnya.
Langkah Evan ini menunjukkan bahwa ia tidak melupakan akar dan tanggung jawab sosialnya. Menjadi pelatih SSB bukan hanya pilihan karier, tetapi juga bentuk kontribusinya dalam membina pemain muda sejak dini, seperti dirinya dulu yang mengasah kemampuan di SSB Mitra Surabaya.
Dengan pengalamannya yang kaya di kancah nasional dan internasional, kehadiran Evan di lapangan-lapangan desa menjadi inspirasi nyata bagi anak-anak yang bermimpi menjadi bintang sepakbola.
Ia membuktikan bahwa perjuangan dan pengabdian untuk sepakbola tak harus selalu berada di stadion besar. Di desa kecil pun, mimpi besar bisa dirintis, dan Evan Dimas memilih menjadi bagian dari perjalanan itu.
Biodata Evan Dimas
- Nama: Evan Dimas Darmono
- Tempat Tanggal Lahir: Surabaya, 13 Mar 1995
- Tinggi: 167 cm
- Kewarganegaraan: Indonesia
- Posisi: Gelandang
- Kaki dominan: Keduanya
- Klub Saat Ini: Tanpa Klub
Perjalanan Karier Klub
- SSB Sasana Bhakti (2005-2007)
- SSB Mitra Surabaya (2007-2010)
- Persebaya Junior (2010-2013)
- Bhayangkara FC (2014-2018) (Juara Liga 1 2017)
- Selangor FC (2018-2019)
- Barito Putera (2019-2020)
- Persija Jakarta (2020-2021) (Juara Piala Menpora 2021)
- Bhayangkara FC (2021-2022)
- Arema FC (2022-2023)
- PSIS (2023-2024)
- Arema FC (2024)
- Persik (2024-2025)
- Tanpa Klub (1 Januari 2025).
(ihc/irb)