Evan Dimas pernah dielu-elukan sebagai maestro lini tengah Timnas Indonesia, dengan kemampuan olah bola dan visi permainan yang memukau sejak muda. Namun belakangan, namanya kembali ramai dibicarakan bukan karena aksi ciamik di lapangan, melainkan perubahan fisiknya yang mencolok.
Netizen menyoroti penampilan terkininya yang dinilai jauh berbeda dari sosok atlet yang dulu dikagumi. Di balik sorotan itu, perjalanan karier Evan tetap menyimpan kisah inspiratif penuh liku. Yuk, simak profil Evan Dimas selengkapnya di bawah ini.
Mantan kapten Timnas U-19 itu muncul dalam sebuah video di Instagram dengan kondisi fisik yang tampak berbeda dari biasanya, hingga memicu kekhawatiran dari warganet. Dalam unggahan akun Instagram @rafi.yudhika, Evan terlihat diminta membantu merekam sesi wawancara jelang pertandingan Timnas Indonesia melawan China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bukan isi wawancaranya yang menarik perhatian, melainkan perubahan fisik Evan yang sangat mencolok dibanding saat dirinya masih aktif bermain sebagai gelandang timnas. Dalam video tersebut, Evan tampak mengenakan kaus lengan panjang hitam dan celana jarik. Ia berjalan menghampiri perekam video untuk mengambil alih kamera.
"Mas Evan ngapunten jenengan tulung rekamne kulo wawancara timnas versus Cina hari ini," ucap pria dalam video itu.
Tak lama, kamera pun diarahkan ke wajah Evan. Wajahnya terlihat lebih tirus dengan sorot mata sayu. Penampilannya yang jauh berubah itu langsung membuat warganet terkejut dan prihatin. Banyak yang menduga kondisi kesehatannya sedang tidak baik.
"Oh nggih nggih nggih nggih," jawab Evan, sambil mengambil ponsel dari tangan pria tersebut.
Respons netizen pun membanjiri kolom komentar. Banyak yang menyampaikan kekhawatiran terhadap kondisi Evan yang tampak lebih kurus. Tak sedikit yang mendoakan kesehatannya dan berharap Evan baik-baik saja. Lalu, siapa sebenarnya Evan Dimas, sosok yang dulu begitu dipuja pencinta sepakbola tanah air?
Jejak Emas Evan Dimas
Evan Dimas Darmono lahir di Surabaya pada 13 Maret 1995. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat luar biasa di bidang sepakbola. Ia memulai perjalanan sepakbolanya bersama Sekolah sepakbola (SSB) Mitra Surabaya.
Namanya mulai dikenal luas saat bergabung dengan Timnas Indonesia U-19 di bawah asuhan pelatih Indra Sjafri. Tahun 2013 menjadi tahun keemasan dalam karier Evan. Ia dipercaya sebagai kapten dan memimpin rekan-rekannya meraih gelar juara Piala AFF U-19.
Salah satu momen paling bersejarah adalah ketika Evan mencetak hattrick ke gawang Korea Selatan dalam babak kualifikasi Piala Asia U-19. Aksi itu membuatnya dijuluki sebagai gelandang muda berbakat dan menjadi idola baru publik sepakbola Indonesia.
Karier Evan terus menanjak. Ia memperkuat sejumlah klub besar nasional seperti Bhayangkara FC, Persija Jakarta, Arema FC, PSIS Semarang, hingga Persik Kediri. Bahkan, pada tahun 2018, ia sempat mencicipi kompetisi luar negeri bersama Selangor FA di Liga Malaysia.
Evan dikenal sebagai gelandang yang cerdas, dengan visi permainan tajam, umpan akurat, dan kemampuan membaca permainan yang luar biasa. Ia kerap menjadi jenderal lapangan tengah yang mengatur ritme permainan tim.
Namun, seiring waktu, kariernya mulai meredup. Cedera dan persaingan dengan pemain muda membuatnya kesulitan mendapat tempat di tim utama. Performa di lapangan pun tak sebersinar dulu.
Dari Pemain Menjadi Pelatih
Meski tidak lagi tampil di kompetisi level atas, Evan Dimas tidak benar-benar meninggalkan dunia sepakbola. Saat ini, ia tercatat sebagai pelatih di SSB Saraswati, Tulungagung. Informasi ini tertera dalam profil media sosial pribadinya.
Langkah ini menunjukkan bahwa Evan masih memiliki dedikasi tinggi untuk membina generasi penerus sepakbola Indonesia. Penampilannya yang kini berbeda memang mengundang perhatian, tetapi Evan tetaplah sosok penting dalam sejarah sepakbola nasional.
Ia adalah simbol harapan dan bukti nyata bahwa talenta lokal bisa bersinar di kancah internasional. Meski kini lebih banyak berada di balik layar, semangatnya untuk mengembangkan sepakbola Indonesia tetap menyala.
Evan, dari sosok yang dulu dipuja, kini disorot karena perubahan fisik yang membuat publik penasaran. Namun, satu hal yang tak berubah adalah kontribusinya bagi dunia sepakbola tanah air.
Perjalanan kariernya menjadi inspirasi bahwa kejayaan dan kejatuhan adalah bagian dari kehidupan, tetapi semangat untuk terus mengabdi tetap bisa hidup dalam bentuk yang berbeda.
Biodata Evan Dimas
- Nama: Evan Dimas Darmono
- Tempat Tanggal Lahir: Surabaya, 13 Mar 1995
- Tinggi: 167 cm
- Kewarganegaraan: Indonesia
- Posisi: Gelandang
- Kaki dominan: Keduanya
- Klub Saat Ini: Tanpa Klub
Perjalanan Karier Klub
- SSB Sasana Bhakti (2005-2007)
- SSB Mitra Surabaya (2007-2010)
- Persebaya Junior (2010-2013)
- Bhayangkara FC (2014-2018) (Juara Liga 1 2017)
- Selangor FC (2018-2019)
- Barito Putera (2019-2020)
- Persija Jakarta (2020-2021) (Juara Piala Menpora 2021)
- Bhayangkara FC (2021-2022)
- Arema FC (2022-2023)
- PSIS (2023-2024)
- Arema FC (2024)
- Persik (2024-2025)
- Tanpa Klub (1 Januari 2025)
(ihc/irb)