Cerita Inspiratif Anak Calo Terminal Jadi Doktor Berkat Beasiswa

Cerita Inspiratif Anak Calo Terminal Jadi Doktor Berkat Beasiswa

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 04 Mei 2025 05:00 WIB
Hermansyah, anak calo terminal yang raih gelar doktoral di Untag Surabaya.
Hermansyah, anak calo terminal yang raih gelar doktoral di Untag Surabaya. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Seseorang yang berhasil meraih gelar doktor tak selalu berlatar belakang orang tua yang mapan. Hermansyah, peraih gelar doktor di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya salah satunya. Dia merupakan anak dari seorang calo tiket di terminal.

Hermansyah besar dari keluarga sederhana di mana dirinya banyak menghadapi kerasnya realitas kehidupan di terminal. Ayahnya adalah seorang calo dan kerap dipandang sebelah mata.

Namun, di tengah keterbatasan itulah, Hermansyah bangkit dari pandangan sinis itu. Dia tanamkan keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan dan ketertinggalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk diri saya pribadi, saya membekali diri dengan pendidikan. Karena bagaimanapun, era globalisasi dan perkembangan zaman itu tidak bisa kita stop. Satu-satunya cara mengimbanginya adalah dengan ilmu," kata Hermansyah, Sabtu (3/5/2025).

Ia menunjukkan konsistennya dalam belajar dan menekuni pendidikan. Semangat belajar hingga mencapai gelar doktor berkat dukungan beasiswa dari pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah, semua dibiayai oleh pemerintah melalui beasiswa. Tanpa itu, mungkin saya tidak akan sampai di titik ini," ujarnya.

Kini, Hermansyah menjalani 2 peran, yakni sebagai ASN di Kecamatan Kelay dan intelektual yang memberi kontribusi pemikiran untuk kemajuan daerah. Di tengah kesibukannya, ia tidak pernah lupa akar kehidupannya.

"Saya ingin anak-anak dari keluarga kurang mampu percaya bahwa mereka juga bisa. Saya berasal dari keluarga miskin, anak calo terminal, tapi saya bisa sampai di titik ini. Kuncinya ada di semangat dan kemauan untuk terus belajar," ceritanya.

Kisah hidup Hermansyah bukan sekadar cerita pribadi. Dia mampu memberi gambaran nyata bahwa masa depan tidak ditentukan oleh latar belakang, tetapi oleh tekad, kerja keras, dan keyakinan bahwa ilmu adalah kunci pembebas dari keterbatasan.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads