UPN Veteran Jatim Kukuhkan 5 Guru Besar, Satu Gubes Punya Terobosan Ekonomi

UPN Veteran Jatim Kukuhkan 5 Guru Besar, Satu Gubes Punya Terobosan Ekonomi

Aprilia Devi - detikJatim
Sabtu, 26 Apr 2025 23:16 WIB
Pengukuhan guru besar UPN Veteran Jatim
Pengukuhan guru besar UPN Veteran Jatim (Foto: Istimewa)
Surabaya -

UPN Veteran Jawa Timur kembali mengukuhkan lima guru besar. Salah satunya Prof. Dr. Dra. Ignatia Martha Hendrati yang dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ekonomi Internasional pada Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Dalam pengukuhan itu, Martha menyampaikan terobosan dan gagasannya tentang Countertrade, yakni mekanisme perdagangan internasional yang mengintegrasikan pertukaran barang, jasa, maupun aset tanpa menggunakan uang tunai untuk alat pembayaran utama.

Martha menyebut Countertrade dapat menjadi akan menjadi jurus baru bagi Indonesia dalam ranah Perdagangan Global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menilai Countertrade ini dapat memberi manfaat signifikan, termasuk untuk peningkatan efisiensi pasar, stabilitas harga, hingga penguatan hubungan bilateral.

"Dalam praktiknya, implementasi countertrade seperti yang dilakukan oleh Indonesia dan Malaysia berpotensi memperkuat posisi kedua negara di pasar global, khususnya dalam menghadapi tantangan fluktuasi harga dan persaingan internasional," ujar Martha dalam orasi ilmiahnya, Sabtu (26/4/2025).

ADVERTISEMENT

Ia membeberkan salah satu mekanisme countertrade yang bisa digunakan oleh Indonesia yakni dengan meningkatkan ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) sebagai komoditas unggulan.

"Dengan mekanisme ini, Indonesia dapat menukar CPO dengan barang atau jasa yang diperlukan, seperti produk teknologi, alat berat, atau bahkan alutsista," bebernya.

Martha turut menjelaskan dalam konteks Indonesia, countertrade telah menjadi suatu alat penting di dalam memperkuat hubungan bilateral.

Seperti yang dilakukan dengan China lewat pertukaran komoditas dan teknologi. Lalu ada pula bersama Rusia lewat pertukaran komoditas dengan alutsista.

Maka mekanisme ini dapat memberi peluang bagi Indonesia dalam mengoptimalkan ekspor komoditas unggulan seperti CPO, sekaligus meningkatkan nilai tambah lewat kerja sama teknologi dan investasi.

"Countertrade juga dapat mengatasi tantangan regulasi dan boikot dari pasar tertentu, serta membuka peluang diversifikasi pasar ekspor," tuturnya.

Namun, tentu pelaksanaan countertrade juga perlu perencanaan matang, transparansi, hingga pengawasan ketat.

"Hal itu untuk mengatasi berbagai kompleksitas transaksi maupun risiko ketidakseimbangan nilai barang," pungkasnya.

Dalam bidang akademik, Martha sendiri telah mempublikasikan lebih dari 40 artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional, serta menulis lebih dari 12 buku terkait ekonomi pembangunan, kebijakan perdagangan. Dirinya juga aktif dalam organisasi profesi seperti ISEI dan Insan Doktor Ekonomi Indonesia (IDEI).

Sementara Rektor UPN Veteran Jawa Timur Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi mengajak kepada guru besar yang dikukuhkan agar terus semangat melaksanakan tugas menulis, mengajar, mengabdi, dan meneliti.

"Tugas professor itu sangat berat. Pesan saya lakukanlah kolaborasi agar mampu mewujudkan reputasi akademik dan reputasi riset UPN Veteran Jawa Timur serta untuk percepatan melakukan riset di tingkat internasional," kata Fauzi.

Selain Prof. Dr. Dra. Ignatia Martha Hendrati, ada empat guru besar lain yang dikukuhkan hari ini yakni Prof.Dr.Dwi Suhartini, Prof.Dr.Ir. Wanti Mindari, Prof. Dr. T.Ir.Dyah Suci Perwitasari, serta Prof. Dr. Ir. Rossyda Priyadarshini.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads