Sebanyak 48 SMP Negeri di Lamongan turut berpartisipasi dalam International Culture Exchange Project melalui daring. Selain dari Indonesia, project ini juga diikuti dari Jepang dan Filipina.
Sekretaris Dinas Pendidikan Lamongan, Chusnu Yuli Setyo mengatakan, International Culture Exchange Project ini merupakan kesempatan emas bagi siswa untuk mengenal budaya negara lain, memperluas wawasan global mereka, dan mulai menjalin hubungan internasional.
Program ini, kata Chusnu, juga bertujuan untuk mempererat hubungan antarbangsa melalui pemahaman budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siswa dapat bertukar pengalaman dengan teman sebaya dari Sekolah Internasional Hiroshima Global Academy, Jepang, dan Immaculate Conception School of Baliuag, Filipina," Chusnu Yuli Setyo kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).
Pada sesi pertemuan yang berlangsung selama 90 menit itu, siswa berbagi informasi mengenai tradisi, kebiasaan, dan kehidupan sehari-hari di negara masing-masing. Saat acara, siswa-siswi Lamongan kemudian mengenalkan tari Boran, silat, batik, lagu daerah, sampai masakan tradisional.
Sedangkan siswa Jepang banyak menampilkan origami, permainan dengan dengan internet, tempat wisata, makanan tradisional. Sementara, siswa Filipina menampilkan lagu daerah, anyaman dari daun kelapa, dan juga masakan tradisional.
"Presentasi dan penampilan budaya menjadi bagian utama dalam kegiatan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling menghargai dan memperkuat kerja sama internasional di kalangan pelajar," ujar Chusnu seraya menambahkan jika setelah presentasi acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Masih menurut Chusnu, Wakil Kepala Sekolah Internasional HiGA Kenichi Kato, juga menyampaikan rasa bangganya karena kegiatan yang ia koordinir ini berjalan dengan sukses.
Senada Wakil Kepala Sekolah Urusan urikulum di ICSB, Dennis Mendoz berterima kasih pada SMPN di Lamongan dan HiGA yang telah berpartisipasi dalam pertukaran budaya internasional secara virtual ini.
"Ini online project pertama kali dan terbesar untuk siswa jenjang SMP yang dioperatori oleh Hiroshima Global Academy. Ini pengalaman yang sangat menarik karena terlaksana dengan sukses," tutur Chusnu menirukan Kenichi Kato.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif berharap, kegiatan ini menjadi program tahunan dan semakin banyak sekolah yang dapat berpartisipasi di masa mendatang.
"Kami berharap ke depan akan ada lebih banyak sekolah yang bisa ikut atau terlibat dalam acara ini," tuturnya.
Siswi SMPN 1 Lamongan, Lucya Aqeela yang mewakili siswa Lamongan dalam penutupan acara menyampaikan rasa bangga, dan apresiasinya pada teman-teman yang telah presentasi budaya dengan baik. Lucy juga berterimakasih kepada Dinas Pendidikan Lamongan yang menggelar kegiatan semacam ini.
"Terimakasih pada Dinas Pendidikan yang telah membuat kegiatan internasional ini, dan pada guru-guru yang telah mendampingi mulai latihan sampai selesai," kata Lucya.
(abq/iwd)