Satu Dekade Komunitas Turun Tangan Surabaya Mengajak Peduli dengan Sesama

Kabar Komunitas

Satu Dekade Komunitas Turun Tangan Surabaya Mengajak Peduli dengan Sesama

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 22 Mei 2024 22:30 WIB
Aksi peduli sesama Komunitas Turun Tangan Surabaya.
Aksi peduli sesama Komunitas Turun Tangan Surabaya. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Ada banyak komunitas dengan gerakan-gerakan inspiratif di Kota Surabaya yang saat ini cukup banyak dijumpai. Namun tiap komunitas tentu memiliki keunikan dan cerita tersendiri.

Salah satunya komunitas Turun Tangan Surabaya yang sudah hampir 1 dekade bergerak bersama dengan puluhan relawan untuk memperjuangkan isu pendidikan, sosial, lingkungan, hingga kesehatan di Kota Surabaya.

Koordinator Umum Turun Tangan Surabaya, Aditya Ikhsan mengatakan bahwa saat ini ada kurang lebih 50 relawan dari latar belakang yang beragam. Ada dari kalangan mahasiswa, pelajar, bahkan para pekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di periode 2024 ini kami fokus terhadap isu sosial dan pendidikan. Sudah lebih dari ratusan program kerja yang sudah terlaksana baik skala besar ataupun kecil, salah satunya ada yang namanya 'Olimpiade Sekolah Rakyat' yang di tahun 2024 ini akan menyentuh 10 tahun," ujar Aditya kepada detikJatim, Rabu (15/4/2024).

Olimpiade Sekolah Rakyat ini cukup unik, sebab di sini akan menjadi wadah kompetisi bagi antar rumah belajar maupun komunitas anak-anak marjinal di Kota Surabaya serta sekitarnya yang dikemas dengan menyenangkan.

ADVERTISEMENT

Puluhan bahkan ratusan anak yang terlibat salam Olimpiade Sekolah Rakyat ini akan diajak untuk melakukan berbagai kegiatan mulai dari olimpiade, cerdas cermat, hingga fun games.

Selain itu berbagai kegiatan lain yang dilakukan oleh komunitas ini di antaranya gerakan literasi, diskusi tentang isu sosial dan pendidikan, hingga gerakan berbagi. Kebanyakan kegiatan ini mereka lakukan di tengah-tengah kelompok rentan seperti anak marjinal.

"Juga ada program kerja namanya Tebar Senyum yang sudah berjalan 3 tahun ini, berfokus pada gerakan berbagi kepada sesama dengan target sasaran yang beragam," tutur Aditya.

Selama hampir satu dekade bertahan, tentu komunitas ini menjumpai banyak dinamika. Seperti kendala komunikasi antar anggota, kurangnya koordinasi, dan beberapa permasalahan lainnya. Namun mereka berupaya terus bertahan demi memberikan dampak yang lebih besar untuk masyarakat.

"Kami mengatasinya dengan mengadakan diskusi untuk mencari solusi bersama terlebih dahulu, kemudian kami melakukan evaluasi terkait sistem atau program kerja dan memonitor perkembangan evaluasi yang telah dilakukan," kata Aditya.

Sebagai koordinator umum, Aditya juga ingin kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan komunitas Turun Tangan bisa menginspirasi banyak pihak agar terlibat melakukan aksi nyata dalam kepedulian untuk sesama.

"Harapan kami kedepan, semoga apa yang sudah kami mulai dapat terus bermanfaat, berdampak dan menginspirasi bagi khalayak. Karena sekecil apapun upaya yang kami lakukan, kami selalu yakin itu lebih besar dari apa yang kami pikirkan," pungkasnya.

Jika komunitas di Jatim memiliki agenda kegiatan yang menarik bisa berbagi info dengan detikjatim melalui alamat email: redaksi@detikjatim.com.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads