Hangatnya Komunitas Merajut Surabaya Berkarya dan Berbagi untuk Sesama

Kabar Komunitas

Hangatnya Komunitas Merajut Surabaya Berkarya dan Berbagi untuk Sesama

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 08 Mei 2024 16:54 WIB
Kegiatan merajut bersama dan menyalurkan hasil rajutan untuk kegiatan amal.
Kegiatan merajut bersama dan menyalurkan hasil rajutan untuk kegiatan amal. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Merajut menjadi aktivitas maupun hobi yang digemari sebagian orang. Mungkin ada yang bertanya-tanya, apakah ada komunitas yang bisa mewadahi hobi rajut-merajut ini? Tentu ada dong!

Komunitas Merajut Surabaya menjadi jawabannya. Novy Alfiya dan Yosy Natalya pendiri komunitas ini mengungkapkan, mulanya komunitas ini berdiri karena banyak orang yang tertarik dengan produk rajutan.

Bahkan ternyata, tidak sedikit yang sudah bisa merajut tetapi belum menemukan 'wadah' yang tepat untuk berbagi informasi, bertukar ide, hingga saling mengulas trik dan tip.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fokusnya sebagai 'wadah' saling berbagi informasi tentang rajutan, membuat projek rajutan bersama, dan mengikuti kegiatan charity yang berhubungan dengan rajutan," ujarnya Novy kepada detikJatim, Rabu (8/5/2024).

Anggota komunitas ini pun datang dari berbagai kalangan. Mereka di antaranya mulai dari kalangan mahasiswa hingga kalangan ibu-ibu muda.

ADVERTISEMENT

"Anggotanya mulai dari mahasiswa sampai ibu-ibu muda. Rentang usianya antara 20-40 tahun," lanjutnya.

Komunitas yang berdiri sejak 2016 ini tidak hanya menjadi 'wadah' yang hangat berbagi informasi soal rajutan dan berkarya bersama saja, tetapi mereka juga kerap menggelar kegiatan amal berbagi untuk sesama.

Kegiatan merajut bersama dan menyalurkan hasil rajutan untuk kegiatan amal.Kegiatan merajut bersama dan menyalurkan hasil rajutan untuk kegiatan amal. (Foto: Istimewa)

Salah satunya bekerja sama dengan Knitted Knockers Indonesia untuk mengirimkan prostesis, yakni payudara buatan dari bahan rajut untuk disalurkan gratis kepada survivor kanker payudara yang menjalani mastektomi atau lumpektomi.

Tidak hanya itu, mereka juga dengan senang hati menyalurkan produk-produk rajutan yang dibuat bersama saat sedang berkumpul. Hasil rajutan ini dibagikan secara gratis saat kegiatan amal yang diselenggarakan berbagai pihak.

"Kami senang masih banyak charity event yang membutuhkan produk-produk rajutan untuk disalurkan, sehingga kami bisa terus produktif dan menghasilkan produk rajutan yang berguna untuk masyarakat luas. Misalnya untuk anak panti asuhan dan lainnya," katanya.

Tentu ada tantangan dan kendala tersendiri yang dihadapi komunitas ini selama kurang lebih 8 tahun bersama. Perlu siasat khusus untuk merawat para anggota yang telah tergabung.

Kegiatan merajut bersama dan menyalurkan hasil rajutan untuk kegiatan amal.Kegiatan merajut bersama dan menyalurkan hasil rajutan untuk kegiatan amal. (Foto: Istimewa)

"Kendalanya adalah kesibukan para anggota, sehingga sering kali kesulitan untuk mengadakan gathering. Solusinya bisa dengan mengadakan event secara online," tutur Novi.

Novi pun berharap hadirnya Komunitas Merajut Surabaya bisa mewadahi seluruh masyarakat yang punya hobi merajut. Komunitas ini juga berupaya menyalurkan hasil rajutan para anggota agar selain bernilai ekonomis juga bisa bermanfaat untuk orang lain.

"Harapannya bisa kembali aktif mengadakan acara gathering dan merajut bersama sehingga makin banyak orang yang tertarik belajar merajut dan nantinya bisa menghasilkan produk rajutan yang bukan cuma bisa dijual, tapi bisa bermanfaat untuk orang," pungkasnya.

Jika komunitas di Jatim memiliki agenda kegiatan yang menarik bisa berbagi info dengan detikjatim melalui alamat email: redaksi@detikjatim.com.




(dpe/iwd)


Hide Ads