Tekad Komunitas Peduli Sungai Surabaya demi Sadarkan Masyarakat

Kabar Komunitas

Tekad Komunitas Peduli Sungai Surabaya demi Sadarkan Masyarakat

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 17 Apr 2024 22:30 WIB
Aktivitas Komunitas Peduli Sungai Surabaya beri teladan agar masyarakat tergerak untuk lebih peduli sungai.
Aktivitas Komunitas Peduli Sungai Surabaya beri teladan agar masyarakat tergerak untuk lebih peduli sungai. (Foto: Istimewa/dok. Komunitas Peduli Sungai Surabaya)
Surabaya -

Aliran sungai yang jernih layaknya sebuah mimpi bagi masyarakat di perkotaan saat ini, begitupun bagi masyarakat Surabaya. Aliran sungai di Ibu Kota Jatim ini sudah tercemar oleh berbagai sampah, limbah, hingga mikroplastik.

Ketua Komunitas Peduli Sungai Surabaya Faris Afif menyampaikan bahwa hal tersebut menjadi salah satu pemicu berdirinya komunitas yang memiliki perhatian terhadap kondisi sungai serta lingkungan ini.

Komunitas Peduli Sungai Surabaya tergolong cukup berani menggerakkan kesadaran menjaga kebersihan sungai lantaran selama ini masih banyak masyarakat yang abai. Padahal apabila sungai tercemar, dampaknya sangat mengerikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan Komunitas Peduli Sungai Surabaya sendiri telah dimulai sejak tahun 2017, mulanya berisi gerakan kolektif antar kawan dalam mengadakan kegiatan pengabdian di masyarakat, kemudian di tahun 2018 mulai terbentuk komunitas, hingga di tahun 2020 telah memiliki yayasan yang bernama Yayasan Peduli Sungai Sejahtera.

Faris kemudian menceritakan bahwa kegiatan di komunitas ini sangat beragam. Mulai dari aksi bersih-bersih sungai atau susur sungai, aksi bersih pantai atau beach clean up, hingga penyampaian berbagai edukasi untuk masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

ADVERTISEMENT

"Meskipun namanya Peduli Sungai Surabaya, bukan berarti kegiatan kami hanya berfokus pada bersih-bersih sungai. Karena kalau cuma bersih-bersih sangat tidak efektif. Kegiatan kami juga memberikan mengedukasi masyarakat agar usaha kami menjaga sungai ada dampak jangka panjangnya," ujar Faris kepada detikJatim, Rabu (17/4/2024).

Aktivitas Komunitas Peduli Sungai Surabaya beri teladan agar masyarakat tergerak untuk lebih peduli sungai.Aktivitas Komunitas Peduli Sungai Surabaya beri teladan agar masyarakat tergerak untuk lebih peduli sungai. (Foto: Istimewa/dok. Komunitas Peduli Sungai Surabaya)

Komunitas Peduli Sungai Surabaya ini berharap melalui serangkaian kegiatan yang mereka lakukan bisa mendapatkan atensi dari masyarakat. Kemudian dari pemahaman yang didapatkan bisa menumbuhkan kebiasaan baru agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan.

"Jadi bukan hanya kegiatan sekali saja, dengan edukasi dampak jangka panjangnya nanti bisa memberikan bukti nyata. Dari edukasi ini kami berharap ada perubahan kebiasaan dan sikap dari orang-orang yang terpapar informasi," katanya.

Tentu dalam berkegiatan selama ini mereka menjumpai beberapa tantangan. Salah satunya belum bisa mengakomodasi antusiasme relawan yang berasal dari berbagai kota lainnya. Sebab saat ini kebanyakan kegiatan yang dilakukan memang berbasis di Kota Surabaya. Namun mereka tidak kehabisan solusi.

"Karena basisnya di Surabaya cukup sulit menerima relawan yang domisili di luar Surabaya Raya. Meskipun demikian tetap bisa lewat divisi media sosial yang aktif promosi dan campaign, kami carikan solusi hingga 2024 ini kesadaran orang yang peduli lingkungan terus bertambah. Mereka para relawan merasa menemukan wadah," kata Faris.

Komunitas ini berharap masyarakat tidak lagi membuang sampah dan limbah ke sungai. Karena aliran sungai akan mengalir ke laut bahkan kerap diolah dengan berbagai metode hingga bisa menjadi air yang kita gunakan untuk aktivitas sehari-hari.

Sangat berbahaya pastinya jika aliran sungai ini mengandung mikroplastik yang mengancam kesehatan tubuh. Oleh karena itu perubahan perilaku yang lebih peduli terhadap lingkungan diperlukan meskipun terjadi secara perlahan-lahan.

"Harapannya untuk masyarakat supaya sadar dan bijak tidak nyampah sembarangan. Semoga apa yang kami sampaikan dan contohkan bisa menggerakkan hati mereka yang melihat. Mungkin 1-2 orang, keluarga, kerabat yang lihat aksi kami menjadi tergerak sehingga akan menjadi sebuah efek berantai yang baik," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads