Tenaga kesehatan atau nakes umumnya hanya bekerja untuk fasilitas kesehatan tempat mereka bekerja. Berbeda dengan para nakes yang tergabung dalam Komunitas Cerita Sehat.
Komunitas yang berdiri sejak masa Pandemi COVID-19 pada 2021 ini terdiri dari para nakes yang ingin memberikan dampak positif secara langsung dengan terjun ke masyarakat terutama kepada kelompok orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), buruh tani, nelayan, pemulung, anak jalanan, dan lansia.
Pendiri Komunitas Cerita Sehat Muslimaturrahma mengatakan dirinya menginisiasi wadah berkumpulnya para tenaga kesehatan berangkat dari keinginannya sebagai seorang sarjana gizi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia lantas mengajak teman-temannya para nakes yang terdiri dari dokter, perawat, dan apoteker agar terjun ke desa maupun lokasi-lokasi yang seringkali tidak tersentuh layanan kesehatan.
"Awalnya pribadi, karena banyak yang ingin ikut akhirnya ngajak anak-anak kesehatan. 90% anggota kami nakes. Ada dokter, perawat, apoteker," kata Muslimaturrahma kepada detikJatim, Rabu (14/2/2024).
Perempuan yang akrab disapa Mus itu pun mengungkapkan bahwa pemilihan nama Cerita Sehat sebagai komunitasnya ini juga memiliki makna. Ia ingin berbagi dan mendengar langsung cerita dari masyarakat, sembari melakukan pemeriksaan kesehatan gratis serta sosialisasi kepada masyarakat.
"Cerita Sehat itu maksudnya kita bisa sharing, ada interaksi, tahu masyarakat ini latar belakangnya bagaimana, potensi desa setempat yang kami kunjungi bagaimana, ada interaksi timbal balik. Kemudian sehat sendiri karena kami juga adakan cek kesehatan. Nggak hanya itu, kami juga bagi-bagi buah dan makanan sehat lainnya," katanya.
![]() |
Adapun kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh komunitas Cerita Sehat ini di antaranya ODGJ care yang memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada komunitas ODGJ.
Dalam pelayanan ini dilakukan pembersihan telinga, pemotongan kuku, serta pelayanan pemeriksaan kesehatan umum secara gratis seperti cek tekanan darah, gigi, dan Glucose, Cholesterol, Uric Acid (GCU).
Kemudian ada pula program berbagi cerita dengan kelompok duafa dan lansia serta memberikan bantuan kebutuhan pokok dan paket kesehatan. Serta ada juga program sehat bersama yang fokusnya sosialisasi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan gratis serta program kolaborasi dengan pemerintah maupun komunitas lain.
Selama kurang lebih 3 tahun berdiri, Komunitas Cerita Sehat ini telah melakukan berbagai kegiatan di beberapa kota di Jawa Timur seperti Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Pasuruan, Malang, Probolinggo, hingga Lumajang.
Tentu dalam melaksanakan kegiatannya banyak tantangan yang dialami komunitas ini. Mulai dari kesulitan untuk mendapatkan volunteer dengan latar belakang tenaga kesehatan serta pendanaan program yang sejauh ini masih bersumber dari dana pribadi pengurus.
"Tantangannya cari volunteer background nakes. Karena kami per program biasanya beda-beda volunteer. Seringkali juga para nakes ini terhalang kesibukan, ada yang pendidikan, kerja, tapi selama ini Alhamdulillah masih lancar. Kemudian tantangan juga dalam pendanaan, seringkali saat kami buka donasi hasilnya masih minim," tuturnya.
![]() |
Muslimaturrahma pun berharap ke depan komunitas yang saat ini memiliki 22 relawan berprofesi nakes itu bisa melaksanakan kegiatan di berbagai daerah lain serta bisa memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat di daerah yang sulit terjangkau oleh fasilitas kesehatan.
"Harapannya tentu agar semakin banyak masyarakat yang menerima manfaat dari kami. Karena tentu masyarakat butuh banget untuk akses kesehatan. Sedangkan masyarakat dengan ekonomi di bawah rata-rata minder atau bahkan kesulitan untuk akses fasilitas kesehatan. Jadi kita yang jemput bola, kita juga fokus di daerah-daerah terpencil," pungkasnya.
Jika komunitas di Jatim memiliki agenda kegiatan yang menarik bisa berbagi info dengan detikjatim melalui alamat email: redaksi@detikjatim.com.
(dpe/iwd)