.webp)
Kota Batu meraih penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak tingkat Nindya. Penghargaan ini merupakan hasil kolaboratif seluruh OPD dalam menjalankan komitmen untuk memberikan dukungan agar anak-anak di Kota Batu tumbuh dan berkembang dengan baik.
"Penghargaan ini merupakan suatu kebanggaan dan hasil kolaboratif seluruh OPD dalam mewujudkan Batu sebagai Kota Layak bagi Anak," ujar Pj Wali Kota Batu Aries Agung Pawei, Minggu (23/7/2023).
Perlu diketahui, Kota Batu sebenarnya telah meraih penghargaan Kota Layak Anak Kategori sejak tahun 2016 hingga 2021. Kemudian Kota Baru meraih predikat terbaik Kota Layak Anak kategori Nindya pada 2022 dan 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supaya menjadi Kota Layak Anak terdapat 6 indikator yang menjadi penilaian. Mulai dari, penguatan kelembagaan, hak sipil dan kebebasan, hak lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, hak kesehatan dasar dan kesejahteraan, hak pendidikan dan kegiatan seni budaya, dan hak perlindungan khusus.
Untuk mencapai prestasi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu telah membuat berbagai inovasi dan juga menyerap aspirasi anak dalam pembangunan. Mulai dari membentuk Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga.
Kemudian, penyediaan infrastruktur dan fasilitas ramah anak serta inovasi dalam hal pelayanan publik untuk mewujudkan Kota Layak Anak.
Lebih lanjut, dalam kesempatan yang sama Kota Batu juga meraih penghargaan Forum Anak Desa Terbaik Nasional, yang diraih Forum Anak Desa Punten Kecamatan Bumiaji pada tahun 2023.
Dua penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, di Hotel Padma Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/7).
Sementara, menteri PPPA menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen pemerintah daerah dalam upaya melaksanakan mandat konstitusi melindungi dan menghargai anak.
Ia juga menjelaskan tidak mudah melaksanakan komitmen ini, membutuhkan kepemimpinan yang kuat juga koordinasi pengintegrasian seluruh elemen masyarakat termasuk media dan juga keluarga.
"Semoga ini akan memacu inovasi dan kreativitas lebih luas karena melindungi satu anak berarti melindungi satu bangsa," katanya.
(dpe/dte)
