Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya (FT Unesa) memborong 7 penghargaan di The 2nd Regional Association of Vocational and Technical Education in Asia (RAVTE) Students Innovation Award 2023.
Unesa mengirim 5 tim dalam 2 kategori. Dua tim kategori A (Inovasi Teknologi dan Industri) dan tiga tim ikut kategori C. Dari lima tim yang ikut, dua di antaranya mendapat medali perunggu.
Dosen Pembina Muhamad Syariffuddien Zuhrie mengatakan RAVTE tahun ini menjadi kali pertama bagi Unesa. Tim yang dibentuk merupakan kolaborasi antara Tim Robot FT, Tim Debat FT, dan Himatektro. Lima tim bertanding dengan 9 negara di Asia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juga ada Tim Robot Audi's (Autonomous Underwater Drone of Indonesia System). Robot ini merupakan inovasi kapal selam tanpa awak, yang dirancang untuk fasilitas pendukung keamanan maritim dari hasil riset sebelumnya, dan pernah mengikuti Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) tahun 2022.
"Ini pengembangan riset tahun kemarin dari divisi Autonomous Semi-Submarine Drone (ASSD) yang menjadi juara pertama. Dari situ, kita beranikan diri ikut RAVTE karena spesifikasinya memenuhi," kata Zuhrie, Sabtu (15/7/2023).
Ia menjelaskan, robot ini memiliki dimensi yang kecil dengan massa yang relatif ringan, desain dan biaya pembuatan yang rendah. Meski begitu, robot sudah dilengkapi penutup berbahan dasar fiberglass dan aluminium.
"Rangka bodi yang tahan terhadap benturan, tekanan yang kuat, dan gelombang tanpa korosif yang membuat Audi's relatif awet dan tahan lama," ujarnya.
Kemudian, untuk sistem kontrol Audi's menggunakan Embedded System Pixhawk 2.4.8 autopilot sebagai pengendali navigasi dan pergerakan. Pada keseimbangan dan stabilitas, robot ini menyeimbangkan dirinya sendiri, sekalipun di dalam air, karena Pixhawk berisi Unit Pengukuran Inersia (IMU).
![]() |
"Robot ini mengaplikasikan sensor dan komponen yang murah meriah sehingga dapat bersaing dari segi harga dan kemampuan," katanya.
Selanjutnya ada The Aurobot's (Autism Therapy Robot System), robot humanoid yang dirancang sebagai media pembelajaran anak dengan gangguan autisme. Dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) dan teknologi, robot ini dapat digunakan untuk meningkatkan rehabilitasi dan metode intervensi dini bagi anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD).
"Kami kepikiran, bagaimana kalau kita buat robot berbentuk manusia untuk membantu anak autis yang memiliki hambatan dalam komunikasi dan bahasa, sehingga bisa memiliki akses pendidikan dan keterampilan sosial yang juga termasuk pada pembangunan berkelanjutan," jelasnya.
Zuhrie mengklaim, The Aurobot's mampu memantau dan mengamati perkembangan anak dengan gangguan autis usia dini. Sehingga, dapat mengoptimalkan kemampuannya sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Robot ini juga diprogram berdasarkan program intervensi awal, salah satunya dalam kegiatan motorik," pungkasnya.
Usai memborong 7 penghargaan, Unesa ingin menjadi salah satu pusat pendidikan dan penelitian yang fokus pada pengembangan teknologi robotika kelas dunia.
Tujuh penghargaan yang diraih Unesa dalam kompetisi ini yaitu Tim Aurobot's (Bronze Award), Tim Stark (Bronze Award), Tim Audi's (Special Award Best Quality dan Best Presentation), Tim Arek's (Special Award Best Design dan Best Commercialization) dan Tim Pirates (Special Award Best Presentation).
(sun/iwd)