.webp)
Pelajaran Matematika biasanya menjadi momok bagi siswa. Selain karena dinilai sulit, banyaknya angka dan rumus juga kerap membuat pening. Namun, hal ini tak berlaku bagi Lavinia Jesslyn Prayogo, siswa SD Santo Carolus Tarakanita Surabaya.
Bocah 10 tahun ini justru mencintai Matematika hingga mampu memborong banyak juara olimpiade dari beberapa negara. Lavin, sapaan akrabnya, sudah menyukai matematika sejak TK. Logikanya tertantang untuk memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan angka. Karena itu, ia mampu menyelesaikan soal tanpa menghafal banyak rumus.
Lavin pernah meraih juara 1 lomba matematika di Bulgaria. Ia mengaku kurang menyukai materi yang mengharuskan menghafal banyak rumus, seperti bangun ruang dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya tidak pernah menyerah dan terus berusaha memahami setiap bab pelajaran matematika. Meskipun saya tidak begitu suka soal-soal yang harus menghafal rumus," kata Lavin kepada detikJatim, Jumat (19/5/2023).
Dahulu, ia sempat pesimis dan mudah putus asa ketika menjawab satu soal ujian sekolah. Tapi, perasaan itu berubah setelah sang ibu, Maria Natalia men-support dan mengajaknya mengikuti olimpiade sains dan matematika internasional di Jepang.
Kini, gadis yang pernah meraih juara 1 ajang Generasi Berprestasi Nutrimax 2022 ini lebih percaya diri dan optimis dalam menghadapi setiap olimpiade dan soal matematika. Meski begitu, ia tak ingin menjadi sombong dan tetap menjadi pribadi yang rendah hati.
"Semua prestasi yang saya raih ini hasil dari kegigihan usaha, kerja keras mempelajari matematika dengan tekun dan semangat. Dukungan dari orang tua dan keluarga juga, sangat men-support dan mendampingi," jelasnya.
Baru-baru ini, Lavin berhasil meraih juara Global Mathematics Elite Competition (GMEC) di Hong Kong. Ia berhasil membawa pulang lima medali, piala champion dan sertifikat.
Hingga kini, Lavin sudah meraih ratusan penghargaan juara olimpiade matematika. Baik di tingkat nasional maupun internasional.
(hil/iwd)
