Mojokerto Mau Jadi Kota Percontohan Integrasi Layanan Kesehatan

Mojokerto Mau Jadi Kota Percontohan Integrasi Layanan Kesehatan

Jihaan Khoirunnisa - detikJatim
Selasa, 11 Apr 2023 18:53 WIB
Mojokerto Mau Jadi Kota Percontohan Integrasi Layanan Kesehatan
Foto: Dok. Pemkot Mojokerto
Jakarta -

Kota Mojokerto dilirik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) untuk menjadi daerah percontohan integrasi layanan kesehatan. Salah satu alasannya karena Kota Mojokerto dinilai memiliki banyak program digitalisasi dan inovasi di bidang kesehatan.

"Kemenkes kan punya program untuk memperbaiki layanan kesehatan dengan memanfaatkan digital, kita melihat bahwa Mojokerto banyak sekali program-program digitalisasi dan inovasi khususnya fokus di layanan kesehatan ya. Melihat hal tersebut sepertinya ini bisa jadi daerah percontohan untuk mengintegrasikan layanan kesehatan mulai dari dokter mandiri, layanan primer, sekunder dan penunjang, karena Kota Mojokerto sudah memiliki data dasar yang cukup baik," ungkap Staf Ahli Kemenkes RI, Setiaji dalam keterangan tertulis, Selasa (11/4/2023).

Hal tersebut ia sampaikan dalam kunjungannya ke Rumah Rakyat hari ini. Diketahui, kunjungan tim monitoring integrasi SATUSEHAT Kemenkes RI tersebut diterima oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesppkb) Kota Mojokerto, dr. Farida Mariana, dan Direktur RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo, dr. Sulaiman Rosyid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Setiaji mengaku kagum dengan pendekatan yang dilakukan Pemkot Mojokerto. Menurutnya pendekatan yang dilakukan wali kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut sangat tepat dengan memperbaiki data dasar kesehatan.

"Pendekatan yang dilakukan oleh bu wali ini sangat tepat sekali, tahu siapa yang mau disasar, siapa yang mau diobati, yang mau diintervensi. Tidak hanya itu beliau juga fokus bagaimana anggaran ditingkatkan khususnya di kesehatan yang dua kali lipat dibanding standar minimalnya. Ini luar biasa beliau menaruh perhatian yang cukup besar di bidang kesehatan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan pihaknya sejak lama sudah mendorong penerapan satu data yang dimulai dari sektor kesehatan.

"Saya memang konsisten sejak awal terkait satu data, sejak tahun 2019, saya menginisiasi GAYATRI (GerbAng laYanan informAsi terpadu dan terintegRasi) ini. Ayo kita harus punya satu data Kota Mojokerto kita awali dari bidang kesehatan," ungkapnya.

Dia menjelaskan dalam urusan kesehatan di Kota Mojokerto memiliki porsi anggaran terbesar jika dibandingkan urusan lainnya. Bahkan hingga lebih dari 20%, atau di atas mandatory spending.

"Karena porsi anggarannya besar tapi tidak sepadan dengan outcome-nya, nanti jadi mubazir. Makanya saya kawal sendiri Dinas Kesehatan sampai akhirnya GAYATRI waktu itu menang TOP 45, karena saya ingin ini jadi embrionya SATUDATA Kota Mojokerto," terangnya.

Sebagai informasi, sebelum bertemu Ning Ita, tim monitoring integrasi SATUSEHAT Kemenkes RI telah terlebih dahulu mengunjungi empat Puskesmas dan satu Rumah Sakit Umum Daerah yang ada di Kota Mojokerto.

(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads