Festival Mojotirto di bantaran Sungai Ngotok, Kota Mojokerto juga diisi sejumlah acara bernilai ekonomi, seni dan budaya. Hari kedua festival dimeriahkan pertunjukan teaterikal Tirta Amerta hingga pameran produk UMKM.
Drama teaterikal Tirta Amerta digelar di bantaran Sungai Ngotok, tepatnya di bawah Jembatan Rejoto, Kota Mojokerto. Persembahan Sanggar Lokapala karya Sutradara Kukun Triyoga ini menceritakan perjalanan manusia, air yang menjadikan kami lahir dan tanah yang membuat kami kembali.
Festival Mojotirto hari kedua ini juga dimeriahkan pertunjukan kesenian campursari. Ada juga pameran produk UMKM di lokasi yang sama. Sedikitnya 10 tenda berdiri di bantaran Sungai Ngotok, bawah Jembatan Rejoto. Salah satunya stand PMI Kota Mojokerto yang melayani pemeriksaan dan donor darah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stand lainnya menjual kue kucur, apem, jamu tradisional, sandal wanita dan udeng, putu ayu, keripik singkong, kacang goreng, rujak buah, tahu susu, sari kedelai, kopi sangrai, jamu beras kencur, serabi, kerupuk upil dan aneka produk kerajinan.
"Festival Mojotirto ini dalam rangka memperingati hari air sedunia tanggal 22 Maret. Kami ingin mengucap syukur karena air melimpah sepanjang tahun sehingga Kota Mojokerto tak pernah kekeringan. Ada 7 sungai di wilayah kami bagian dari anugerah Allah SWT," kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita kepada wartawan di lokasi, Selasa (21/3/2023).
Orang nomor satu di Pemkot Mojokerto ini memborong beragam produk di pameran UMKM yang bertema Tempo Doelo tersebut. Ning Ita lantas makan bersama jajaran pejabat Pemkot Mojokerto di bantaran Sungai Ngotok.
Ia menjelaskan, Festival Mojotirto sudah menjadi agenda rutin Pemkot Mojokerto. Di tahun keempat ini, Mojotirto sekaligus menandai dimulainya pembangunan Wisata Bahari Majapahit di bantaran Sungai Ngotok.
"Tahun ini dimulai proyek strategis nasional yang didanai DAK 5 Kementerian, yaitu DAK Tematik Integratif untuk Wisata Bahari Majapahit. Semoga ke depannya tidak hanya event seni budaya dan pameran UMKM, tapi juga ditunjang infrastruktur wisata," jelasnya.
Wisata Bahari Majapahit, lanjut Ning Ita, bakal ditunjang jalan khusus yang terkoneksi dengan Jalan Empunala. Sehingga para wisatawan bakal lebih dimudahkan untuk mengakses wisata tersebut.
Fasilitas di dalamnya antara lain agrowisata petik jeruk, wisata kuliner di atas kapal Majapahit sepanjang 40 meter dengan view Sungai Ngotok, wisata susur sungai, pusat literasi Majapahit secara digital, pusat layanan usaha terpadu untuk kurasi produk-produk UMKM, camping ground 1 hektare, serta amfiteater berkapasitas seribu orang.
"Sehingga festival musik dan lainnya bisa dibuat di pinggir sungai ini," cetusnya.
Selain sektor wisata, tambah Ning Ita, pihaknya juga konsisten meningkatkan kapasitas UMKM di Kota Mojokerto. Menurutnya, sudah 10 ribu lebih UMKM yang mendapatkan pelatihan, pendampingan, pemberian modal usaha dan pembentukan koperasi.
"Jadi, metode 4P yang konsisten selama 4 tahun sudah menunjukkan hasil semakin banyaknya UMKM yang berkembang dan naik kelas di Kota Mojokerto. Sehingga beberapa produk UMKM kami pun sudah ada yang dipasarkan di pasar internasional, alas kaki dan juga makanan," tandasnya.
(dpe/fat)