Bupati Mojokerto Minta Infrastruktur Pencegahan Bencana Dituntaskan

Mojokerto

Bupati Mojokerto Minta Infrastruktur Pencegahan Bencana Dituntaskan

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 22 Mar 2023 12:40 WIB
Bupati Mojokerto Ikfina
Foto: Diskominfo Pemkab Mojokerto
Mojokerto -

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati tegas menginstruksikan kepada Dinas PUPR agar menuntaskan pembangunan atau perbaikan infrastruktur yang terkait pencegahan bencana alam. Ikfina juga mencermati setiap usulan pembangunan infrastruktur yang akan dikerjakan tahun 2024.

Instruksi tersebut disampaikan Ikfina dalam rapat kerja infrastruktur di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto pada Selasa (21/3/2023) siang. Raker ini juga diikuti Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Rinaldi Rizal Sabirin bersama para stafnya, serta semua camat, kecuali Camat Pacet.

Raker ini menyinkronkan usulan pembangunan dan perbaikan infrastruktur dari hasil musrenbang di 18 kecamatan dengan rencana kerja (Renja) Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto untuk tahun 2024. Masalah terkait infrastruktur di setiap kecamatan juga dibedah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulai dari usulan pembangunan dan perbaikan jalan, jembatan, saluran irigasi, bendungan, prasarana air minum, hingga tempat pembuangan sampah reduse, reuse dan recycle (TPS3R). Masalah infrastruktur yang mendesak tak luput dalam pembahasan. Salah satunya ihwal pencegahan bencana banjir dan tanah longsor.

"Yang terkait kebencanaan agar segera diselesaikan. Kalau bukan kewenangan kita, kita koordinasikan segera dengan instansi terkait supaya cepat ada solusi," kata Ikfina dalam raker tersebut.

ADVERTISEMENT

Orang nomor satu di Pemkab Mojokerto ini menyoroti masalah luberan air ketika hujan deras di kawasan Trawas. Air meluber ke jalan-jalan kampung sehingga mirip sungai. Ikfina pun meminta kajian terhadap masalah itu segera dituntaskan. Sehingga perbaikan drainase bisa dikerjakan menggunakan anggaran P APBD 2023.

"Saya minta vila-vila di Trawas punya drainase yang baik. Pemerintah desa harus ikut memantau jangan sampai drainase tersumbat sampah sehingga jalan-jalan seperti sungai. Saya minta kajian diselesaikan secepatnya, kita selesaikan dengan P APBD," tegasnya.

Ikfina juga menanyakan perkembangan rencana pembangunan Bendungan Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Kadis PUPR pun menyampaikan tim dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas sudah menuntaskan survei lokasi. Sehingga pihaknya tinggal menunggu hasil survei tersebut.

"Saran dari BBWS supaya kami menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya) setelah mereka menyampaikan hasil survei," terang Rinaldi kepada Ikfina.

Dalam raker ini, Rinaldi juga menyampaikan hasil sinkronisasi antara musrenbang tingkat kecamatan dengan renja Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto per kecamatan. Mulai dari Kecamatan Dlanggu, peningkatan ruas jalan Ngembeh-Mojokarang menjadi prioritas utama yang diusulkan camat.

"Kecamatan Bangsal, usulan Pak Camat prioritas mereka ruas jalan Mojotamping-Sumberpandan," jelasnya.

Disusul Kecamatan Mojosari, kata Rinaldi, camat mengusulkan perbaikan tanggul-tanggul sungai yang menjadi kewenangan BBWS Brantas agar dijadikan prioritas utama. Sebab untuk mencegah banjir yang terjadi beberapa waktu lalu karena tanggul jebol. Sayangnya, sinkronisasi rencana pembangunan infrastruktur di Kecamatan Pacet terkendala tidak hadirnya camat maupun perwakilannya.

Selain perbaikan drainase, pembangunan trotoar di Puncak Trawas juga menjadi prioritas pembangunan tahun depan. Sedangkan Camat Mojoanyar mengusulkan peningkatan jalan Gebangmalang-Sumberjati menjadi prioritas utama tahun 2024. Disusul rehab Jembatan Gebangmalang, serta pembangunan Pasar Desa Lengkong, Gayaman dan Kepuhanyar.

Normalisasi saluran Ngares sampai Gedeg menjadi salah satu usulan prioritas dari Kecamatan Gedeg. Camat Sooko mengusulkan prioritas peningkatan ruas jalan Ngingasrembyong, Wringinrejo-Kedungmaling, serta drainase di Desa Brangkal.

Usulan prioritas dari Camat Dawarblandong berupa peningkatan ruas jalan Temuireng-Gunungan dan Jembatan Cinandang. Sedangkan Camat Ngoro menyampaikan usulan dari Forum Anak Desa agar diprioritaskan, yakni berupa pembangunan kolam retensi dan ruang terbuka hijau (RTH). Ditambah peningkatan ruas jalan Manduro-Kunjorowesi sekitar 300 meter dan Purwojati-Trawas yang rusak karena galian C.

Usulan prioritas dari Camat Trowulan berupa pembangunan tembok penguat tanah (TPT) di depan SMPN 1 Trowulan yang kerap banjir, serta peningkatan jalan Panggih-Dukuhngarjo dan Panggih-Watesumpak. Camat Kemlagi juga mengusulkan pembangunan ruas jalan Krembung Kidul-Semampir Kidul, Japanan-Berat Kulon, serta Mojowiryo-Mojosarirejo.

"Bu Camat Puri mengusulkan prioritas pertama ruas jalan Banjaragung-Sawo, Brangkal-Badung, jembatan Sumolawang dan drainase di Desa Puri," ungkap Rinaldi.

Usulan prioritas dari Camat Jetis berupa peningkatan ruas jalan Banjarsari-Japanan dan pembangunan TPS3R di Desa Mlirip. Prioritas di Kecamatan Kutorejo berupa peningkatan ruas jalan Ngastemi-Kepuhpandak. Kecamatan Jatirejo juga peningkatan ruas jalan Legundi-Rejosari, Baureno-Sumberjati.

Sedangkan Camat Pungging memprioritaskan peningkatan ruas jalan Sekargadung-Purwojati dan 1 jembatan. Camat Gondang memprioritaskan peningkatan jalan Ngembat tahun 2024. "Jalan Kalikatir kami kerjakan tahun ini dari Wonoploso sampai PGRI, tahun 2024 kami tuntaskan Wonoploso sampai Begaganlimo," tandas Rinaldi.




(ncm/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads