Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin membuka secara resmi gelaran Festival Pendalungan Jelang Ramadan 1444 H, kemarin, di Alun-alun setempat. Ia juga meresmikan pujasera yang berada di food court alun-alun.
Pembukaan dari kegiatan yang berlangsung sampai Sabtu (18/3) mendatang tersebut diawali dengan suguhan tari minion jaran bodag dan gunungan kue kucur. Pemukulan gong pun menjadi tandan diresmikannya pesta rakyat itu.
Dalam sambutannya Habib Hadi mengatakan Kota Probolinggo adalah salah satu kota transit yang berada di daerah tapal kuda Jawa Timur. Kota tersebut memiliki letak geografis strategis, yang di dalamnya terdapat berbagai etnis, hidup secara berdampingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Etnis Arab, Jawa, Madura dan Tionghoa, sehingga terjadi akulturasi perpaduan budaya yang dinamakan pendalungan. Tentunya ini adalah suatu kekuatan dan kebanggaan yang kita miliki. Sehingga kerukunan dan kedamaian bisa berjalan dengan baik (selama ini di Kota Probolinggo)," kata Habib Hadi dikutip dari website Pemkot Probolinggo, Kamis (9/3/2023)
Ia menjelaskan Budaya Pendalungan sangat kental terasa dengan menghasilkan dialek bahasa, dan kuliner yang unik. Itulah yang menjadi latar belakang diselenggarakannya festival bertemakan pendalungan itu.
"Mudah-mudahan (kegiatan ini) berjalan dengan baik dan menumbuhkan perekonomian di Kota Probolinggo," imbuhnya.
Ia juga menyampaikan Kota Probolinggo terus berbenah untuk melengkapi sarana dan prasarana yang ada di antaranya revitalisasi alun-alun yakni relokasi pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan ke area food court yang ada di alun-alun.
Total ada 187 pedagang yang menempati food court dua lantai. Di lantai atas, ditempati oleh sekitar 93 PKL. Lalu sisanya di lantai bawah, ada 95 PKL. Tak hanya itu, para pedagang juga dibekali etalase yang disediakan pemerintah, meski ada juga pedagang yang masih menggunakan gerobak dagangannya sendiri.
"Dengan segala fasilitas yang telah diterima ini, harapannya semoga bisa dijaga. Demikian juga dengan kebersihannya, mohon sekali untuk dijaga," ujar kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUP) Fitriawati.
Habib Hadi pun berkenan meninjau lokasi pujasera baru yang berlokasi di sisi timur alun-alun tersebut. Ia meresmikan pembukaan pujasera ini dengan menggunting pita di area pintu masuk sisi sebelah utara.
"Alhamdulillah terima kasih, Habib. (lokasinya) Nyaman, lebih baik dari sebelumnya. Mandher barokah," ucap salah satu pedagang Rofi'ah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (DPUPR Perkim) Setiorini Sayekti mengatakan konstruksi lokasi pujasera lantai atas, tidak rigid seperti beton, melainkan baja. Sehingga menimbulkan sensasi getar yang dirasakan pengunjung ketika berjalan.
"Namun demikian bisa kami pastikan aman, karena desain dan pembangunannya juga sudah melalui analisa tim tenaga ahli dari ITS. Kapasitasnya sampai dengan enam ratus orang," tuturnya.
Pada kesempatan itu tampak sejumlah pejabat turut hadir di antaranya Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib, Kapolres Probolinggo Kota Wadi Sa'bani, Ketua Pengadilan Negeri Yusti Cinianus Radjah, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Risman Soemantri, Kepala Bank Jatim, perwakilan kejari dan Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkot Probolinggo.
(prf/ega)