Kiai Muda Jatim Gelar Sarasehan Pesantrenpreneur di Gresik

Kiai Muda Jatim Gelar Sarasehan Pesantrenpreneur di Gresik

Inkana Putri - detikJatim
Jumat, 24 Feb 2023 22:41 WIB
Sahabat Ganjar
Foto: Istimewa
Jakarta -

Kiai Muda Jawa Timur Dukung Ganjar menggelar pertemuan bertema 'Sarasehan Pesantrenpreneur Membangun Kemandirian Ekonomi Santri' di Pondok Pesantren (Ponpes) Zainal Abidin Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur hari ini. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pesantren sebagai cikal bakal lahirnya UMKM baru dan lapangan pekerjaan.

Koordinator Wilayah (Korwil) Kiai Muda Jawa Timur Ali Baidlowi mengatakan pihaknya menggelar kegiatan ini agar UMKM di lingkungan ponpes dan warga sekitarnya dapat tumbuh dan berkembang sehingga mampu membuat lapangan pekerjaan baru.

"Kami mengadakan Sarasehan Pesantrenpreneur di ponpes ini. Kami menjelaskan kepada santri dan warga sekitar pesantren bagaimana membuat UMKM dengan baik," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang akrab disapa Gus Ali ini mengatakan pesantrenpreneur bertujuan membangun minat para santri dan masyarakat di lingkungan pesantren untuk berwirausaha melalui UMKM.

"Kami membangkitkan santripreneur dan pesantrenpreneur di sini salah satunya agar santri memiliki usaha setelah lulus nanti," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Gus Ali menyampaikan terdapat 25 UMKM di Desa Bungah yang eksis dan bisa menghidupi satu desa. Contohnya, perajin peci songkok, rebana, dan beduk. Ia pun berharap para peserta sarasehan dapat mengambil pelajaran dengan mencontoh para UMKM ini.

"Santri diharapkan bisa mengambil contoh itu dan terinspirasi untuk membuat usaha setelah nanti lulus," paparnya.

Dalam sarasehan tersebut, Gus Ali menyebut pihaknya mengajarkan soal awal membuka usaha yang baik hingga memperkenalkan UMKM di Desa Bungah, Gresik. Dengan demikian, para santri mendapat masukan dan referensi untuk menciptakan UMKM kelak setelah lulus dari pesantren.

"Kami beri wawasan dahulu. Ketika tahu cara bekerja dan memanage yang baik, buat organisasi dan usaha yang baik, para santri akan terbiasa. Kedua, kami kenalkan UMKM tersebut yang menjadi referensi bagi mereka untuk membuat UMKM sehingga tercipta lapangan pekerjaan," kata Gus Ali.

Pria asal Bojonegoro ini pun berharap melalui kegiatan ini, para santri dan warga bisa mengambil pelajaran dan referensi agar ke depan sukses membangun UMKM.

"Kami berharap santri dan warga sekitar sering menghadiri sosialisasi soal UMKM agar nanti Indonesia, khususnya di Jawa Timur, banyak berkembang UMKM dan memberikan banyak lapangan pekerjaan," urainya.

Sementara itu, Pembina Pondok Pesantren Zainal Abidin Bungah Muhammad Zainal Arifin menilai sarasehan ini penting untuk diikuti para santri. Selain dapat menambah pengetahuan dan wawasan, kegiatan ini juga dapat menarik minat santri untuk berkecimpung di dunia UMKM.

"Acara ini luar biasa. Sangat menarik sekali. Semoga apa yang diniatkan dapat terwujud," katanya.

Zainal mengatakan sarasehan yang membahas soal kemandirian ekonomi melalui UMKM ini bisa menjadi awal membuka pikiran para santri untuk berwirausaha setelah lulus dari pesantren.

"Dengan adanya sarasehan dengan tema ini memberikan keyakinan bahwa pendidikan pondok pesantren tidak menutup kemungkinan santri bisa berwirausaha, bahkan menjadi pengusaha sukses," ucapnya.

Zainal pun menyebut pengelola pesantren sudah menyiapkan program ekstrakurikuler pembuatan rebana dan keterampilan menjahit untuk bekal mereka.

"Selama ini, kami memberikan kegiatan ekstrakurikuler semacam menjahit dan membuat rebana. Dari bekal yang kami diberikan ini, semoga para santri bisa mengaplikasikan ke depan," pungkasnya.

(fhs/ega)


Hide Ads