Kemenkes Apresiasi Alkes Ortopedi Produk Lokal di Pasuruan

Kemenkes Apresiasi Alkes Ortopedi Produk Lokal di Pasuruan

Muhajir Arifin - detikJatim
Senin, 12 Des 2022 05:31 WIB
alkes buatan i ketut martiana di pasuruan
Alkes buatan dalam negeri di Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

I Ketut Martiana (65) berhasil memproduksi alat bantu ortopedi berupa pen atau plat penyambung tulang. Alat kesehatan (Alkes) buatannya sudah diakui dan digunakan di berbagai rumah sakit di Indonesia.

Keberhasilan Ketut Martiana memproduksi alat bantu ortopedi tidak sekejap mata. Dia berjuang puluhan tahun hingga kerja kerasnya membuahkan hasil.

"Awalnya membuat alkes berupa pen (Alat penyambung tulang) atau plat ini tahun 1997, saat dolar naik. Saat itu banyak orang kebingungan mencari alkes, harganya sangat mahal," kata Martiana di Desa Bulukandang, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Senin (12/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya semua harga alkes waktu itu harganya meroket, termasuk pen atau plat penyambung tulang. Dalam kondisi itu, muncul semangat membuat alkes tersebut dengan harga terjangkau.

"Semua bahan naik waktu itu. Bahkan ada pen harga Rp 4,5 juta, itu pun harus impor dari Swis. Padahal waktu itu banyak yang membutuhkan. Saya berusaha membuat alkes harga Rp 400 ribu. Saat itu saya datangkan alat dari Cilincing, Jakarta," kenangnya.

ADVERTISEMENT

Alkes yang dia buat tidak ujug-ujug jadi dan diakui. Ada kegagalan, salah satunya bengkok. Namun bapak empat anak tersebut membuat inovasi dan melakukan modifikasi, hingga pada akhirnya dia mengantongi izin edar dan masuk e-katalog. Apalagi dirinya sudah membuat 1.664 jenis alkes.

i ketut martianaI Ketut Martiana/ Foto: Muhajir Arifin

Tak hanya itu, dirinya harus berjuang dan bersaing dengan alkes-alkes yang belum ada izin edar dan abal-abal.

"Saya bersyukur perjuangan saya sejak dulu hingga sekarang akhirnya diakui. Ini tidak mudah. Apalagi rumah sakit di Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Lombok, saat ini telah melirik kami," tegasnya semringah.

Kini, alkesnya yang memproduksi berbagai produk implan ortopedi di bawah PT Marthys Orthopedic Indonesia mendapat apresiasi dari Kemenkes. Apalagi pemerintah terus mendorong rumah sakit yang menggunakan dana APBD dan APBN memakai alkes produk dalam negeri untuk mengurangi impor.

"Kami mengapresiasi pembuatan alat kesehatan dalam negeri berupa alat yang dipasang di tubuh manusia atau ortopedi ini," kata Stafsus Menkes Bidang Obat dan Alkes, Laksono Trisnantoro.

Pembuatan alkes buatan dalam negeri diharapkan makin gencar dilakukan. Di Indonesia, pembuat alkes buatan dalam negeri masih 13 produsen. Dan rata-rata ada di Jawa Timur.

"Semoga 13 produsen ini mampu menyuplai alkes di seluruh RS pemerintah di Indonesia. Salah satunya tempat tidur, meja dan tempat tidur operasi, pen plat di tulang dan lain-lain," tambah Sodikin Sadek MKes, Direktur Produksi dan Distribusi Alkes Kemenkes.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads