Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso meninjau langsung sejumlah lokasi daerah rawan banjir, longsor dan tanah gerak. Rahmat pun harus naik motor trail karena titik lokasi bencana maupun rawan bencana tak bisa dilewati kendaraan roda empat.
"Lokasinya terpencil tak bisa pakai mobil, ini bersama teman-teman dari BPBD, Dandim dan juga kepolisian membantu daerah-daerah yang terdampak bencana maupun yang rawan terkena banjir, longsor dan tanah gerak," ujar Rahmat dalam keterangan tertulis, Minggu (23/10/2022).
Bersama sejumlah jajarannya berjumlah tak lebih dari 10 orang ia mengunjungi salah satu wilayah rawan tersebut, yaitu di wilayah Kecamatan Wlingi. Rahmat mengatakan dari hasil pantauan di lapangan, menjadi bahan evaluasi sekaligus antisipasi dalam penanganan masalah bencana alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita semua tidak berharap ada bencana. Tapi kita harus antisipasi dan selalu evaluasi, apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan kita lakukan jika bencana susulan yang tidak kita inginkan terjadi. Bagaimana evakuasinya, distribusi bantuan dan lain-lainnya," kata Rahmat.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 165 warga di lima kecamatan wilayah Kabupaten Blitar mengungsi akibat bencana pergerakan tanah. Mereka mengungsi di Kantor Desa Binangun dan Kantor Desa Balerejo, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.
Hasil kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, fenomena pergerakan tanah itu berdampak pada 27 KK/223 jiwa dan 27 unit rumah warga.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan BPBD Kabupaten Blitar telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna penyelamatan warga, pendataan, dan melakukan pemasangan rambu-rambu peringatan upaya untuk meminimalisir kemungkinan terburuk.
Abdul menambahkan BPBD akan menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak dan pengungsi, hari ini. Bantuan itu di antaranya logistik pangan, perlengkapan keluarga, dan perlengkapan bayi.
"Kendala medan yang sulit dihadapi dalam distribusi bantuan, tidak menyurutkan tim dalam melakukan upaya penanganan darurat. Selain itu hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Blitar, " tutur Abdul.
Sementara berdasarkan analisis gerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, termasuk wilayah dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
(ega/ega)