Air masih menggenang di beberapa wilayah persawahan Blitar selatan. Banjir bandang yang menyerbu wilayah itu merendam ribuan hektare sawah yang terancam gagal panen.
Seperti lahan cabai milik Yatno warga Desa Plosorejo, Kademangan ini. Pohon cabai yang ditanamnya sekitar empat bulan lalu baru saja berbuah. Buahnya yang masih kecil dan hijau tidak laku jika dipanen paksa untuk dijual ke pasar.
"Busuk itu kalau besok air gak surut. Dipanen ya gak laku wong masih kecil-kecil. Walaupun masih hijau tapi kalau sudah agak besar masih bisa disetor ke pasar atau penjual gorengan," tuturnya, Rabu (18/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, sampai hari ini dampak banjir bandang itu merendam areal persawahan seluas 1.453 hektare. Ribuan sawah yang terendam, rinciannya Kecamatan Wonodadi seluas 122 hektare, Binangun 40,25 hektare, Wonotirto seluas 48 hektare.
Kemudian Kecamatan Kademangan seluas 239 hektare, Sutojayan paling luas yakni 690 hektare, Kecamatan Panggungrejo seluas 142,75 hektare dan Kecamatan Srengat seluas 171 hektare. Khusus Kecamatan Srengat, walaupun posisinya di Blitar barat namun areal persawahan juga terendam air hujan yang turun dengan intensitas tinggi selama tiga hari berturut-turut.
Kepala Dinas Pertanian Pemkab Blitar, Wawan Widianto memaparkan, dari ribuan hektare sawah yang terendam itu didominasi tanaman jagung dan pembenihan jagung.
"Yang Wonotirto itu itu dominasi jagung. Hampir semua mati jadi dipastikan gagal panen. Kalau yang Sutojayan itu pembenihan jagung dan mati semua terendam air sejak Minggu itu," papar Wawan.
Selain tanaman jagung, sebagian lahan persawahan ada yang ditanami cabai, padi dan hortikultura. Dari laporan dinas pertanian, 70 persen tanaman-tanaman tersebut berpotensi mati karena terlalu lama terendam air sehingga tidak bisa dipanen. Selain masa tanamnya kurang dari satu bulan, tanaman-tanaman itu telah membusuk direndam air.
"Kerugian belum kami total. Karena ini laporan sementara, kemungkinan luasan masih bertambah. Dan para petani ini masih sedikit yang ikut asuransi tani sehingga potensi kerugian tidak ada yang mengcover," ungkapnya.
Selain laporan sawah yang terendam, dinas pertanian juga menerima laporan kerugian lainnya. Yakni sebanyak 10 unit pompa air hanyut terbawa banjir bandang di Desa Balerejo Kecamatan Panggungrejo.
Jika Anda tergerak untuk membantu korban bencana banjir, maka berilah dukungan dengan berdonasi di berbuatbaik.id. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
(abq/iwd)