Meski masih di pertengahan jalan, dukungan untuk Kota Probolinggo dalam ajang We Love Cities yang digelar World Wildlife Fund (WWF) memberikan angin segar. Ini setelah dua minggu mencari dukungan dari berbagai lini, akhirnya Kota Probolinggo masuk dalam 5 besar Se-Asia Pasifik dan 10 besar Se-dunia.
Berdasarkan postingan facebook WWF City Heroes, top 5 di Asia Pacific adalah Balikpapan, Davao, Dipolog, Probolinggo, Jakarta. Sedangkan 10 besar se-dunia adalah Balikpapan, Davao, Gaziantep, Jakarta, Jesus Maria, Loja, Probolinggo, Providencia, Renca dan San Isidro (Lima).
Diketahui ajang We Love Cities diikuti 75 kota dari 32 negara di dunia. Menariknya, tiga di antaranya dari Indonesia yakni Probolinggo, Balikpapan, dan DKI Jakarta yang masuk dalam 5 besar dalam kampanye persahabatan ini. Kampanye WLC dimulai sejak 19 September hingga 31 Oktober nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bappeda Litbang Tartib Goenawan yang sekaligus Ketua Pokja Kampanye WLC Kota Probolinggo menyatakan bentuk dukungan warga Kota Probolinggo menunjukkan bahwa ada keterikatan emosional antara warga dengan kotanya. Keterikatan emosi inilah yang menjadikan mereka merasa memiliki dan mencintai kota ini.
"Sebagai bentuk rasa memiliki dan mencintai tentunya akan memberikan masukan-masukan untuk kebaikan kota ini sekaligus mempromosikan bersama untuk kemajuan kota ini di masa depan. Yaitu mewujudkan Kota Probolinggo yang lebih lestari, lebih nyaman, lebih ramah untuk ditinggali dan tentunya ini menjadi bukti bahwa warga kota sangat respek dan peduli kepada kotanya," ujar Tartib dalam keterangan tertulis, Selasa (4/10/2022).
Kendati demikian, Tartib meminta masyarakat tidak lengah dan puas diri. Justru hal ini menjadi penyemangat untuk lebih banyak yang ikut serta dalam memberikan dukungan untuk Kota Probolinggo.
"Tidak hanya warga kota saja, banyak juga warga di luar yang ikut mendukung Probolinggo dalam WLC ini. Secara sukarela mereka memberikan vote melalui website dan like comment share di akun medsos," imbuhnya.
Diketahui, masyarakat bisa melakukan voting dan memberikan saran di website www.welovecities.org. Selain itu, masyarakat juga bisa mendukung dengan cara memberi like, comment dan share di facebook serta Instagram Pemerintah Kota Probolinggo dan HandalEdukasi.
Sementara itu, Kadiskominfo Pujo Agung Satrio menjelaskan Kota Probolinggo terpilih dalam ajang kompetisi One City Planet Challenge bersaing dengan 72 kota dari 31 negara di dunia dan membutuhkan dukungan dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat
"Dipilihnya Kota Probolinggo karena Kota Probolinggo memiliki komitmen yang tinggi. Jadi bapak wali kota bersama forkopimda, stakeholder terkait dan juga masyarakat memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan. Kota berkelanjutan adalah kota yang peduli bagaimana cara meminimalkan dampak terkait lingkungan yang ada disekitarnya, polusi lebih jadi minimal, efisiensi lahan, pengelolaan limbahnya, kegiatan daur ulang sampah sampai dengan menghasilkan energi," jelasnya.
Selain itu, Pujo juga menekankan keterlibatan masyarakat yang tidak hanya berasal dari Kota Probolinggo, namun juga luar Kota Probolinggo membuktikan saat ini dukungan dalam ajang WLC yang digelar WWF memberikan angin segar. Pasalnya, setelah dua minggu mencari dukungan dari berbagai lini, akhirnya Kota Probolinggo masuk dalam 5 besar Se-Asia Pasifik dan 10 besar Se-dunia.
"Mari kita ajak saudara-saudara kita, tetangga-tetangga kita untuk ikut berpartisipasi memberikan dukungan ini sehingga kondisi ini bisa dipertahankan sampai nanti 31 Oktober 2022," serunya.
Untuk melaksanakan vote itu, Pujo menguraikan lebih ringkas karena sekarang ada scan QR code yang bisa langsung melaksanakan vote, kemudian bisa memberikan tanggapan.
"Ada poin-poin yang bisa disampaikan oleh bapak ibu sekalian untuk memberikan perbaikan bagi Kota Probolinggo di masa yang akan datang melalui QR code ini yang lebih ringkas," pungkasnya.
Sebagai informasi, WLC digelar World Wide for Nature (WWF), sebuah organisasi non pemerintah internasional yang didirikan di Swiss tahun 1961, yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan. Organisasi ini sudah ada di 100 negara dan sudah diikuti oleh pengikut sebanyak lebih dari 5 juta pengikut sedunia.
(akn/ega)